Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak, Kadishubtrans Temukan Petugas Loket di Terminal Rambutan Tidur

Kompas.com - 06/07/2015, 12:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah melakukan inspeksi mendadak di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (6/7/2015). Sidak terkait persiapan pihak terminal dalam melayani angkutan mudik Lebaran.

Andri tiba sekitar pukul 10.30 di Terminal Rambutan. Ia didampingi Kepala Terminal Rambutan Laudin Situmorang, langsung berkeliling di dalam terminal.

Baru berjalan beberapa meter ke arah loket sebuah PO terminal, Andri mendapati pemandangan petugas loket PO bus yang tidur di dalam loket. Petugas loket itu nampak terlelap tidur.

Kepala Terminal Rambutan Laudin dan beberapa anak buahnya sempat menggedor kaca untuk membangunkan sang petugas loket. Andriansyah juga ikut membangunkan. Namun, butuh beberapa detik sebelum akhirnya petugas loket sebuah PO itu terbangun.

"Ini kok ada yang tidur. Gimana masyarakat mau dilayani. Kalau tidur jangan gitu dong," kata Andri, di Terminal Rambutan, Jakarta Timur, Senin siang. Ia kemudian berbicara dengan kepala terminal mengenai penjaga loket yang tidur itu.

Ban robek

Setelah dari loket, rombongan sidak menjumpai penumpang. "Mau mudik ke mana bu?," tanya Andri ke seorang penumpang.

"Tegal, Pak," jawab wanita yang nampak tengah hamil itu.

Andri kemudian meminta penumpang itu menunjukkan tiket bus yang hendak ditumpangi.

Mantan Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur itu lantas mendatangi loket PO bus lalu melihat tarif. "Sesuai ya (tarif busnya), ya sudah Bu hati-hati di jalan," ujarnya.

Saat berkeliling sidak, Andri Yansyah menyoroti kebersihan karena lantai ruang tunggu di terminal luar kota itu nampak jorok. Ia meminta sampah plastik, kemasan minuman kemasan dan lantai yang kotor, tidak lagi terlihat.

"Mau lantai keramiknya pecah, mau belang-belang kek, yang penting bersih, enggak kayak gini. Sejam sekali sapu, tuh kayak gitu ada sampahnya. Jangan dong Pak Laudin, kasih kenyamanan (penumpang)," ujarnya kepada kepala terminal.

Ia kemudian menghampiri sebuah bus AKAP yang tertangkap beroperasi dengan ban luar robek. Bus yang membawa 56 penumpang itu kemudian diminta mengganti ban. Kepada sopir bus, ia berpesan agar memperhatikan keselamatan jalan.

Terakhir, rombongan sidak mengunjungi lokasi tes urine bagi sopir. "Baru satu sopir (sebuah) PO yang dilarang jalan. Saya minta dicek benar jangan sampai ada yang kelewatan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com