Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempersiapkan Jalur Mudik di Bekasi...

Kompas.com - 07/07/2015, 13:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Jajaran Polresta Bekasi sudah mempersiapan jalur mudik. Sebagai kota yang menjadi salah satu jalur penghubung antara Jakarta dengan kampung tujuan, berbagai instansi dari Polresta Bekasi Kota, Dinas Perhubungan Bekasi, Satpol PP, sampai anggota Pramuka menggabungkan kekuatan dan bersiaga dalam Operasi Ketupat Jaya 2015.

"Kita fokus di kendaraan roda dua yah, karena biasanya kendaraan roda empat pasti sudah masuk tol," ujar Kepala Bagian Operasional Polresra Bekasi Kota Komisaris Hersiantony di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (7/7/2015).

Di Kota Bekasi ada dua jalur yang biasa dilewati pemudik. Jalur utara berada dari kawasan Cakung sampai Tambun Selatan, tepatnya Tol Bekasi Timur.

Akses jalan yang dilalui adalah Jalan Sudirman. Selain itu ada juga jalur selatan yang berada dari Duren Sawit atau Sumber Arta sampai Tambun Selatan atau Tol Bekasi Timur.

Jalan yang diakses di jalur selatan pada umunya adalah Jalan KH Noer Alie atau Jalan Kalimalang. Hersiantony mengatakan instansinya telah membuat inovasi-inovasi baru untuk mengamankan jalur mudik.

Inovasi

Inovasi ini baru dilakukan tahun ini seperti mendirikan pos-pos khusus yang berbeda dari pos pam biasanya. Pos-pos yang dinamakan pos gatur tersebut akan diisi oleh anggota polisi.

Menurut dia, pos gatur tersebut bukanlah pos untuk beristirahat bagi masyarakat maupun petugas. Akan tetapi, sebagai tempat polisi-polisi beristirahat sementara ketika mengatur lalu lintas.

Meski tidak ada kursi, setidaknya bisa terlindung dari sinar matahari. Sementara, pos untuk tempat beristirahat bagi masyarakat juga sudah disiapkan sendiri.

Pos tempat beristirahat penting agar tingkat kecelakaan dan juga kematian saat di perjalanan mudik bisa berkurang.

"Ketika mudik, posnya ada di sebelah utara, nanti pas arus balik, posnya kita pindah ke selatan. Itulah risikonya menyesuaikan arus," ujar Hersiantony.

Selain itu, polisi lalu lintas yang mengatur lalu lintas di jalur mudik juga akan dilengkapi dengan perlengkapan tertentu. Pada siang hari, polisi yang berompi hijau akan membawa bendera berwarna merah dan kuning.

Sedangkan ketika malam tiba, polisi akan mengganti bendera itu dengan lampu senter. Hal tersebut agar masyarakat dapat memperhatikan arahan dari polisi selama di perjalanan.

"Dan tentu untuk membuat masyarakat lebih nyaman dalam melaksanakan mudik lebaran," ucap dia.

Tidak ada tilang

Satu hal lagi, Hersiantony menegaskan tidak ada sanksi tilang selama mudik berlangsung. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan cara teguran keras kepada masyarakat.

Dia tidak ingin upaya polisi dalam menjaga masyarakat gagal dan malah mempersulit. "Jangan ditilang lah, kan kasihan yah. Pulang dari kampung enggak bawa SIM, nanti selama di jalan enggak megang SIM dia," ujarnya.

Untuk diketahui, Operasi Ketupat Jaya akan dimulai sejak tanggal 10 Juli sampai 25 Juli 2015. Berdasarkan data tahun 2013, jumlah pengendara motor dalam arus mudik di Kota Bekasi adalah 944.500 orang dengan menggunakan 472.250 motor.

Jumlahnya meningkat pada tahun 2014 yaitu mencapai 1.002.914 orang dengan menggunakan 501.457 motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Megapolitan
Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Megapolitan
Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Megapolitan
Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Megapolitan
Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Megapolitan
Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Megapolitan
Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Megapolitan
Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Megapolitan
Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Megapolitan
Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Megapolitan
Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Megapolitan
Kemenhub Tak Akan Keluarkan Izin Kapal Berlayar jika Cuaca Buruk

Kemenhub Tak Akan Keluarkan Izin Kapal Berlayar jika Cuaca Buruk

Megapolitan
Caleg PKS di Aceh yang Terlibat Kasus Narkoba Ditangkap Saat Berbelanja Baju

Caleg PKS di Aceh yang Terlibat Kasus Narkoba Ditangkap Saat Berbelanja Baju

Megapolitan
Berawal dari Kunjungan ke PAN, Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Diduga Melanggar Netralitas ASN

Berawal dari Kunjungan ke PAN, Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Diduga Melanggar Netralitas ASN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com