Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pemudik Mulai Memadati Stasiun Pasar Senen

Kompas.com - 10/07/2015, 11:37 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh mulai memadati Stasiun Pasar Senen sejak Jumat (10/7/2015) pagi. Antrean calon penumpang bahkan telah mulai terjadi dari pintu pemeriksaan tiket sebelum memasuki peron. Banyak calon penumpang yang terdiri dari rombongan keluarga utuh, orang tua dan anak.

"Sudah ramai dari sekitar pukul 09.00 tadi, sekarang sudah H-7 makanya mulai padat," kata Apin, salah satu petugas pengecekan tiket di pintu masuk stasiun, kepada Kompas.com (10/7/2015).

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Calon penumpang mengantre untuk masuk ke dalam Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (13/7/2015). PT KAI mempersiapkan sekitar 370 rangkaian kereta untuk mengakomodasi 96.000 pemudik tiap harinya selama arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini.
Dari pengamatan Kompas.com, antrean calon penumpang mengular sekitar 6 meter dari pintu stasiun. Sejumlah tas ransel hingga kardus besar menjadi bawaan umum para pemudik.

Meski begitu, antrean tersebut masih tersusun rapi dan kondusif. Para pemudik tampak sabar menunggu giliran pengecekan.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Seorang ibu menggendong anaknya saat mengantre masuk ke dalam Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (13/7/2015). PT KAI mempersiapkan sekitar 370 rangkaian kereta untuk mengakomodasi 96.000 pemudik tiap harinya selama arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini.
"Ini udah sampai dari jam 10 tadi, mau ke Klaten naik KA Bengawan. Ternyata sudah ramai yang mau mudik. Alhamdulillah kemarin dapet tiket harga normal," kata Fadzi, salah satu pemudik yang akan pulang kampung bersama istri dan 3 orang anaknya.

Puluhan aparat gabungan dari TNI dan Polisi terlihat ikut membantu ketertiban dan keamanan di Stasiun Pasar Senen. Mereka berjaga di sejumlah titik keramaian stasiun. Sebuah pos penjagaan aparat juga tersedia di pintu masuk stasiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com