"Suami saya memang yang memeriksa gas itu, berdua sama temannya, wakil kepala bagian," ujar Wahyuningsih di RSCM, Sabtu (11/7/2015).Ning, sapaan Wahyuningsih, mengatakan, dia mengetahui hal tersebut setelah diceritakan oleh salah seorang rekan kerja suaminya.
Ketika itu, wakil kepala bagian yang memeriksa tabung gas bersama dengan Rosyidi sempat keluar ruang. Saat itulah tabung meledak ketika Rosyidi sedang memeriksa gas seorang diri.
Ning mengatakan, suaminya menderita luka bakar di atas 50 persen. Bagian tangan, punggung, dan wajah Rosyidi adalah bagian yang terkena api. Kini, Rosyidi sudah bisa melihat kondisi suaminya setelah semalaman menginap di lobi rumah sakit.
Meskipun hanya dari kaca, Rosyidi lega melihat kondisi sang suami yang sudah jauh lebih baik. "Alhamdulillah, udah mendingan daripada waktu di rumah sakit di Bekasi," ujar dia.
Kebakaran yang terjadi di pabrik PT Mandom yang terletak di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) siang, mengakibatkan lima orang tewas mengenaskan. Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen.
Polisi pun membuka posko ante mortem di Mapolres Bekasi. Posko ini dipimpin Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya. Sementara itu, sekitar 50 orang mengalami luka bakar serius. Sebanyak 20 korban kebakaran yang mengalami luka paling parah dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang memiliki peralatan lebih lengkap.
Kebakaran tersebut diduga akibat kebocoran gas di ruang produksi. Dampaknya, bangunan di ruang produksi hancur total.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.