Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dunia Ini Ada Celakanya, Orangtua yang Tahu soal Itu"

Kompas.com - 22/07/2015, 08:53 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, tanggung jawab paling besar untuk menjaga anak-anak ada pada orangtua masing-masing. Meskipun, seperti dalam kasus bocah yang diculik di Pusat Grosis Cililitan (PGC), orangtua sibuk bekerja.

"Tetap saja harus beri perhatian ekstra kepada anak. Di kamar tidur sekalipun anak harus dijaga, apalagi di tempat ramai," ujar Arist ketika dihubungi, Selasa (21/7/2015).

Dalam catatan yang dimiliki oleh Komnas PA, setidaknya ada 39 laporan kasus penculikan anak-anak yang masuk sejak awal tahun ini. Arist mengatakan, sebanyak 80 persen dari jumlah tersebut merupakan kasus tak terselesaikan. Dengan kata lain, si anak tidak pernah pulang setelah penculikan itu.

Arist mengatakan, tempat penculikan bisa bermacam-macam. Tidak hanya di pusat perbelanjaan, penculikan bisa terjadi bahkan di sekolah atau rumah sendiri.

"Dan semua penculikan itu akibat kelalaian orangtua. Saya katakan itu adalah kelalaian orangtua. Dunia ini ada celakanya, orangtua yang tahu soal itu," ujar Arist.

Arist mengatakan, anak-anak tidak dapat disalahkan jika dia diculik. Anak-anak tidak bisa disebut lalai atas keselamatan dirinya sendiri. Sebab, dunia anak memang dunia bermain yang ingin bebas dari aturan.

Oleh karena itu, orangtualah yang paling bertanggung jawab memeriksa kondisi anak setiap saat.

"Saya tidak menyalahkan orangtua SE. Saya hanya mau katakan kasus penculikan itu selalu berulang karena kelalaian," ujar dia.

Akhir pekan lalu, seorang gadis cilik, SE, dilaporkan hilang saat bermain di sebuah tempat bermain anak di Pusat Grosir Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. Dari rekaman CCTV tampak bahwa gadis yang 'lepas' bermain dari orangtuanya itu telah dibawa seorang pria tak dikenal.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30 saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Kini, bocah telah ditemukan dan sudah kembali ke rumahnya. Dia diantar seorang sopir taksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com