"Tim sudah bergerak untuk menemukan lokasi dan mencari siapa yang mengirim SMS tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Penculik SE sampai saat ini diduga berkelompok. Hal ini dilihat dari keterangan SE yang menyebut para pelaku berbeda-beda.
"Kami memprediksi lebih dari satu orang karena ada beberapa keterangan dari saksi yang mengatakan ada yang menjemput. SE juga sempat menyampaikan, ada juga beberapa orang dengan wajah lain pada saat menginap di suatu tempat," kata Iqbal.
Salah satu SMS bernada ancaman itu masuk pada Selasa (21/7/2015) pukul 16.25. SMS itu berisi, "Masih untung anak kamu bisa selamat ke tempat tujuan. Kalau tidak, sudah saya jual sampai ke luar negeri. Makanya punya anak dijaga betul-betul. Jangan kamu macam a****g semua tidak menjaga anak-anak."
Ada pula SMS yang mengatakan bahwa pelaku ada di daerah Bangka dan Lampung bersama anaknya. Ada pula yang mengatakan, anaknya sudah dijual ke luar negeri. Ada juga yang mengaku penculik dan minta tebusan Rp 1 miliar.
"Anak bapak sudah saya pulangin, tapi nanti saya culik lagi, sebagai balas budi karena telah mengembalikan anak, boleh kirimkan pulsa atau uang alakadarnya," ujar Rd, mengulang salah satu pesan teror tersebut.
Seperti diberitakan, SE hilang diculik saat bermain di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur.
Rekaman closed circuit television (CCTV) mengungkap bahwa gadis itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Kini, SE sudah berada di rumah. Kini, polisi tengah mencari pelaku penculikan korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.