"Saya pasti bongkar kalau nanti hasil penyelidikan itu memang harus menentukan apa penyebab kematian almarhum, pasti kita bongkar," kata Kepala Polres Bekasi Kota Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Daniel menambahkan polisi akan tetap membongkar makam Evan meskipun dilarang oleh keluarga. Pasalnya selama ini masih simpang siur mengenai penyebab kematian Evan.
"Keluarga ngomong ini karena gara-gara MOS, padahal itu 18 hari setelah MOS. Jadi ada hal yang harus terkuak secara nyata apa penyebab kematiannya," kata Evan.
Namun, jika ditemukan sakit, kemudian dikuatkan keluarga bahwa Evan memiliki penyakit itu dan kemudian dokter bisa menjelaskan penyebab kematian tersebut, maka opsinya yakni dengan tidak membongkar makam Evan.
"Tapi kalau semua bingung, saya bingung, pak dokter bingung, saya cuma visum luar aja, pak. Udah, untuk pastinya kita bongkar," kata Daniel.
Evan Christoper merupakan siswa baru yang mengikuti kegiatan MOS di SMP Flora, Kota Bekasi. Setelah kegiatan itu, kaki Evan biru-biru dan bengkak. Dua minggu setelahnya, Evan meninggal.
Mengenai hal ini, pihak sekolah membantah bahwa kematian Evan akibat kegiatan MOS. Sebab, sekolah diliburkan setelah kegiatan MOS berakhir atau dua minggu sebelum kematian Evan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.