"Ngetes aja. Mumpung masih promo. Itu juga kan dibatasin cuma 25 kilometer," ungkap seorang pelanggan baru, Wahyu (27), Jumat (7/8/2015).
Wahyu menilai, dirinya akan kembali menggunakan kendaraan pribadinya setelah promosi berakhir. Alasannya, tarif premium yang diterapkan dinilai cukup mahal jika harus bepergian jarak jauh.
"Awalnya, saya pernah cek tarif sebelum promo. Untuk jarak sekitar 25 kilometer, bisa di atas Rp 50.000. Mendingan naik motor pribadi, busway (bus transjakarta) atau KRL," bebernya.
Sementara itu, menurut Septi (23), aplikasi masih perlu dibenahi. Ia mengaku sempat kecewa karena pengojek yang tak kunjung tiba. "Enggak tahu juga itu, efek karena masih promo atau bukan. Kadang-kadang suka lama abang ojeknya datang," tuturnya.
Sedangkan Novi (39), pelanggan lainnya, berharap tarif ojek berbasis aplikasi tidak terlalu mahal. Novi menilai, idealnya tarif normal tidak terlalu jauh dengan tarif promo saat ini.
"Kalau bisa sih, tarifnya promosi aja terus. Jadi biar makin banyak pelanggannya. Tapi, kalau sudah enggak promo lagi, tarifnya mending tidak terlalu tinggi," harapnya.