Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Pitam, Ahok Minta BPK Audit Dharma Jaya Saat Dipimpin Prabowo Soenirman

Kompas.com - 12/08/2015, 13:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba naik pitam ketika wartawan bertanya perihal Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Prabowo Soenirman yang berencana memanggilnya. Hal itu terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan hasil pemeriksaan (LHP) APBD 2014, khususnya permasalahan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. 

Awalnya, Basuki santai menjawab pertanyaan dan bersedia memenuhi undangan tim Pansus DPRD tersebut. "Enggak masalah, (tim Pansus DPRD) mau panggil saya, ya panggil saja. Salahnya di mana, jangan mengalihkan persoalan," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (12/8/2015). 

"BPK buat temuan, saya sudah marah-marah kan sama BPK. Anda, kalau ada temuan, tanya dong sama kita (kami)," ujarnya. 

Basuki mengaku bingung mengapa keputusan DKI membeli sebagian lahan RS Sumber Waras dipermasalahkan. Basuki mengatakan, DKI membeli 3,8 hektar lahan RS Sumber Waras dengan nilai jual obyek pajak (NJOP) sebesar Rp 20 juta.

Menurut dia, pihak yang menentukan NJOP adalah Kementerian Keuangan, bukanlah Pemerintah Provinsi DKI.

"Peraturan pemerintah juga sudah menegaskan bisa membeli lahan dengan harga appraisal (taksiran) dan NJOP yang rata-ratanya 80 persen dari harga appraisal," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Basuki pun menantang DPRD maupun BPK untuk bekerja sama dengan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyelidiki kemungkinan penyalahgunaan anggaran yang dilakukan anak buahnya.

Ketika membicarakan hal ini, nada suara Basuki meninggi. Basuki mengaku tidak takut. Terlebih lagi, ia telah merealisasi kewajiban transaksi nontunai sehingga semua transaksi keuangan dapat diawasi secara detail.

Masih dengan nada suaranya yang tinggi, Basuki meminta BPK mengaudit semua proyek pembangunan gedung di Jakarta.

"Coba Anda cek semua tanah hasil pembelian pemerintah, coba cek tanah-tanah yang dibeli DKI sebelum saya masuk? Harganya harga apa? Kenapa banyak pembelian tanah gagal begitu kami masuk? Karena kami kunci. Jadi, kalau mau audit orang tuh, lihat iktikad dan karakternya," kata Basuki dengan geram. 

"Saya berani menantang kok, boleh periksa harta saya, pajak yang saya bayar, biaya hidup, berani enggak lu pejabat BPK kayak begitu? Berani enggak DPRD ngomong begitu? Apalagi si Soenirman Prabowo (Prabowo Soenirman), dia bisa kaya raya begitu kan, padahal cuma jadi Dirut (Direktur Utama) PD Dharma Jaya, lu berani buka-bukaan enggak? BPK audit dong dia, audit tuh Dharma Jaya pas di zamannya dia," kata Basuki lagi dengan suaranya yang masih meninggi. 

Prabowo Soenirman mengatakan, Basuki tidak dalam posisi diundang dalam rapat pansus terhadap LHP atas laporan keuangan APBD 2014.

Rapat pansus hanya memanggil Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebagai Ketua Tim Pembahasan serta Sekretaris Pelaksana yang juga menjabat Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun. "Tapi, kalau kami butuh, suatu saat Pak Gubernur akan kami panggil," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com