Menurut Suyanto, Pintu Air 10 mampu mencukupi kebutuhan air bersih di Tangerang, yakni 1.000 liter per detik, jika beroperasi dengan baik. Namun, lantaran jebol, pintu air itu hanya mampu menghasilkan 200 liter per detik.
Dengan jumlah stok tersebut, semua wilayah di Tangerang Kota dan Kabupaten Tangerang jadi kekurangan air. Sejumlah warga pun mengandalkan air tanah. Namun, kualitas air tanah buruk dan tidak layak digunakan.
Namun, stok air untuk Tangerang Selatan masih aman karena letak instalasi pengolahan berada di dekat hulu. Pihak yang berwenang terhadap perawatan dan pemeliharaan Pintu Air 10 adalah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
Pintu Air 10 sendiri sudah sejak lama mengalami kerusakan, tetapi tidak kunjung dibenahi secara serius oleh pihak Balai Besar. Saat ada kerusakan pada akhir bulan Juli lalu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar berjanji akan memperbaiki kerusakan. Namun, sampai sekarang, kerusakan makin bertambah parah, dan berdampak pada akses air bersih ke masyarakat.
Kompas.com telah berusaha menghubungi Teuku Iskandar untuk mengonfirmasi perbaikan Pintu Air 10, tetapi tidak ada respons.