Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelak Tawa Hangatkan Suasana Rapat Pansus BPK

Kompas.com - 13/08/2015, 18:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI sudah memasuki pertemuan keempat. Pada Kamis (13/8/2015) ini, Pansus bersama tim tindak lanjut pemda yang dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat membahas temuan BPK soal aset inbreng (pemasukan barang sebagai modal perusahaan) kepada dua BUMD, yaitu PT Jakarta Propetindo dan PT Jakarta Tourisindo.

Pada rapat pertama hingga kedua, suasana di dalam ruang rapat begitu tegang. Terutama dari pihak Pemprov DKI jika tidak mampu menjawab pertanyaan dari anggota Pansus. Apalagi, ketika pansus memasuki pembahasan temuan BPK soal lahan RS Sumber Waras.

Akan tetapi, memasuki rapat keempat, suasana di dalam ruangan semakin cair. Antara anggota Pansus dengan Djarot saling melempar candaan. Dalam rapat kali ini, Djarot mengungkapkan Pemprov DKI seringkali tidak mengetahui status aset yang mereka miliki. Sambil bercanda, Djarot bahkan tidak tahu apakah kantor Balai Kota DKI benar bersertifikat atau tidak.

"Jangankan aset yang memang belum jelas. Kawasan cagar budaya Tugu Proklamasi saja, bahkan saya juga tidak tahu apa kantor kita ada sertifikatnya," ujar Djarot, Kamis (13/8/2015).

Anggota Pansus serta anggota rapat lain seperti pihak BPKAD, Inspektorat DKI, perwakilan PT Jakpro dan PT Jakarta Tourindo pun tertawa mendengar ucapan Djarot.

"Lah betul loh, ini penting. Jadi saya belum tahu betul mana yang bersertifikat, mana yang belum," ujar Djarot.

Bahasan rapat hari ini memang membicarakan aset Pemprov DKI yang dilimpahkan ke dua BUMD itu. Akan tetapi, ternyata sebagian asetnya belum selesai sengketa. Bertahun-tahun, aset ini terus menjadi temuan BPK. Sementara, dari pihak BUMD belum dapat menunjukan sertifikat aset yang diserahkan kepadanya. Begitu pula dengan Pemprov.

"Pak, saya mau membantu loh pak. Saya sudah buatkan rangkuman mengenai masalah ini dan bisa kita bahas," ujar anggota Pansus, Dite kepada Djarot.

"Oh iya memang Pansus ini sangat membantu kami kok," ujar Djarot.

Tawa ringan pun kembali pecah di antara kedua belah pihak. Diskusi mengenai temuan ini pun berlangsung dengan lancar. Di pertengahan rapat, Djarot meminta izin untuk meninggalkan rapat lebih dulu. Hal ini karena dia harus menghadiri agenda yang lainnya.

"Saya mohon izin untuk meninggalkan ruang rapat terlebih dahulu, karena sudah ditunggu di agenda lain," ujar Djarot.

"Pak Djarot, tolong sekalian bilang ke Pak Ahok dong supaya jangan galak-galak sama saya, pak," ujar Wakil Ketua Pansus, Prabowo Soenirman.

Kemarin, Prabowo memang sempat ditantang oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk mengaudit harta yang dimiliki Prabowo. Hal itu diucapkan setelah Prabowo melontarkan pernyataan akan memanggil Ahok (sapaan Basuki) untuk menjelaskan soal temuan BPK.

Mendengar pesan dari Prabowo, tawa kembali pecah di ruang rapat. Melihat hal ini, Ketua Pansus BPK Triwisaksana beranggapan bahwa Djarot akhirnya memahami Pansus bertujuan untuk membantu Pemprov DKI menyelesaikan masalahnya. Dia pun berharap hal ini akan membawa perbaikan pada hasil audit anggaran DKI di tahun mendatang.

"Saya kira karena ini sudah pertemuan keempat dan Pak Wagub sudah lihat sendiri bahwa kita ini banyak membantu, salah satu anggota pansus, Pak Dite Abimanyu bahkan memberikan rangkuman dan solusi. Kami juga tidak dalam kapasitas meminta pertanggungjawaban tapi membantu. Ke depannya kami harap hasil audit DKI bisa naik kelas jadi WTP (wajar tanpa pengecualian)," ujar Triwisaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com