Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ahok dan KPK Tanamkan Budaya Antikorupsi sejak Dini

Kompas.com - 14/08/2015, 11:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan program Gerakan Nasional "Saya, Perempuan Anti Korupsi !" (SPAK) dan Gerakan Anak "Sembilan Nilai Moral" (Semai).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, program itu untuk mengedukasi anak-anak tidak melakukan korupsi. Program ini berbentuk permainan yang dapat melatih anak-anak menghindari berbagai upaya korupsi.

"Saya harap Ibu Sylvi (Sylviana Murni) memberi training kepada anak-anak pramuka untuk memainkan permainan ini. Saya juga mendorong ada permainan antikorupsi itu di masa orientasi sekolah (MOS)," kata Basuki ketika menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-54, di Lapangan Monas, Jumat (14/8/2015).

Basuki menjelaskan cara bermain permainan tersebut. Anak-anak diminta mengambil kartu. Lalu, ada sebuah studi kasus. Seorang anak menuntut orangtua untuk merayakan ulang tahunnya. Orangtuanya bertanya kepada sang anak, apakah mau pesta ulang tahun dirayakan di hotel. Anak-anak diminta menjawab dengan memilih dua kartu yang ada, yaitu kartu dengan jawaban "Ya" atau kartu dengan jawaban "Tidak".

"Kalau ambil kartu 'Tidak', berarti anak ini memiliki sifat kesederhanaan, kejujuran, dan keadilan. Tapi kalau ambil kartu 'Ya', bisa jadi potensi korupsi. Permainan ini harus disosialisasikan biar anak-anak mengerti," kata Basuki. 

Selain permainan, ada juga cerita tentang budaya korupsi. Basuki menceritakan salah satu studi kasusnya. Ada seorang anak meminta orangtuanya memberi hadiah kepada guru, satpam, serta petugas kebersihan ketika hari raya Idul Fitri tiba. Di satu sisi, orangtua mengira anaknya memiliki jiwa sosial baik. Namun, ternyata di sisi lain, anaknya memiliki maksud lain dengan memberi hadiah tersebut.

"Anak itu tenang-tenang saja pas telat sekolah. Ibunya tanya, 'Kok tenang-tenang saja?'. Ternyata anaknya jawab, 'Tenang saja, Bu. Satpam penjaga pintunya kan sudah kita kasih hadiah tiap tahun. Jadi dibolehin masuk kalau telat'. Sifat ini sangat membahayakan ketika dewasa kalau dia jadi pemimpin," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com