"Tahun ini, peserta STQ semuanya berasal serta dibina dari DKI Jakarta dan tidak bajak dari provinsi lain. Alhamdulillah, tahun ini, kafilah STQ DKI dapat juara 1, dari yang biasanya hanya dapat peringkat nomor 6," kata Basuki.
Ia mengatakan, ke depannya, ingin membangun sumber daya manusia (SDM) di Jakarta yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak dan takut Tuhan. Salah satu upaya untuk meraih tujuan itu adalah menjadikan Jakarta Islamic Center (JIC) sebagai pusat kajian Islam Indonesia yang Rahmatan lil Alamin.
Basuki juga menyatakan keinginannya mencanangkan Jakarta bebas buta Al Quran.
"Saya mau canangkan Jakarta bebas buta Al-Quran. Jadi saya ingin sekali anak-anak Jakarta bukan hanya hapal 30 juz Al-Quran, tapi juga mengkomunikasikannya (menerapkan) ke kehidupan," kata Basuki.
Di JIC, akan dibangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis pemondokan. Anak-anak kurang mampu dan tidak memiliki rumah diberikan kesempatan untuk menetap di sana. Tak hanya itu, sekolah berbasis pesantren juga akan dibangun di Pondok Karya Pembangunan (PKP). Sekolah itu dapat menampung sebanyak 2000 siswa.
"Menuju JIC, kami bangun koridor tambahan LRT (light rail transit) di Pegangsaan Kelapa Gading. Jadi nanti dari Kelapa Gading bisa langsung ke JIC pakai LRT," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.