Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Oktober, Naik Kopaja S-66 Tak Lagi Bayar dengan Uang Tunai

Kompas.com - 08/09/2015, 13:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Oktober, layanan bus kopaja trayek S-66 (Blok M-Manggarai) dijadwalkan tidak akan lagi menerapkan sistem pembayaran tunai kepada penumpang. Sistem pembayaran nantinya akan dilakukan dengan cara "tapping" melalui mesin tiket elektronik.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan penerapan sistem tersebut seiring dengan akan segera dihapuskannya sistem setoran di trayek tersebut.

Nantinya, kopaja akan menerima pembayaran rupiah per kilometer dari PT Transjakarta. Sedangkan para sopir-sopirnya akan menerima gaji bulanan.

"Pelayanan angkutan umum itu bisa diatur dengan baik kalau sopir-sopir tidak lagi diwajibkan nyetor, tapi digaji. Karena pelayanan umum itu harusnya tidak tergantung penuh atau tidaknya penumpang. Tapi harus sesuai dengan jadwal yang diinginkan penumpang. Semua itu akan kita mulai di kopaja trayek S-66," kata Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Menurut Kosasih, pemilihan trayek S-66 telah sesuai dengan dengan kajian yang dilakukan oleh konsultan transportasi yang bekerja sama dengan mereka, Indonesia Infrastructure Initiative (INDII).

Penghapusan sistem setoran di trayek ini merupakan bagian dari rencana penghapusan sistem yang sama pada layanan bus reguler non-busway di seluruh Jakarta.

"Kalau semua transportasi di Jakarta bisa dimanage dengan rupiah per kilometer, pengusaha mendapat kepastian. Asal ikut aturan. Semua pasti untung, termasuk sopir dan penumpang. Di luar negeri seperti itu. Sopirnya digaji," ujar Kosasih.

Menurut Kosasih, sampai sejauh ini INDII masih mematangkan mengenai jenis bus maupun tempat pemasangan mesin tiket elektronik.

"Jenis bus ada beberapa opsi. Satu bus sedang deck tinggi atau bus sedang deck rendah. Kalau metode pembayaran nanti tetap ada tapping. Ada beberapa metode yang sedang dikaji. Satu tapping di halte atau di dalam bus," papar Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Petugas Gabungan Tertibkan APK Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Satpol PP Tertibkan Puluhan Spanduk Bacawalkot di Kota Bogor

Satpol PP Tertibkan Puluhan Spanduk Bacawalkot di Kota Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Tangkap 3 Anggota Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

LBH Jakarta Sebut Pemberian Bintang Empat Prabowo Abaikan UU TNI

Megapolitan
Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Polisi Imbau Warga Bikin SIM Langsung di Satpas, Jangan Termakan Iming-iming Medsos

Megapolitan
NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

NIK 213.831 Warga Sudah Dipindahkan ke Luar Jakarta, Dukcapil: Akan Terus Bertambah

Megapolitan
Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Polisi Musnahkan 300 Knalpot Brong di Koja dengan Gergaji Mesin

Megapolitan
Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Polresta Bogor Luncurkan Aplikasi SiKasep, Lapor Kehilangan Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi

Megapolitan
Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com