Di sisi lain, Kopaja dan Kopami telah sepakat bergabung dengan PT Transjakarta. Sebab Kopaja terbentuk dalam sebuah wadah koperasi.
"Bukannya kami enggak pernah undang (pemilik Metromini), kami sudah tawarkan ke mereka, tetapi terlalu banyak perusahaannya. Sudahlah, pemilik Metromini ini kan, satu orang punya sampai 20 bus, Anda buang saja tulisan Metromini di busnya dan ikut Kopami atau Kopaja sama jatah (bus) nya, buat kamu kan yang penting bus-nya jalan," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (17/8/2015) malam.
Banyaknya kepemilikan Metromini, lanjut dia, menyulitkan DKI untuk merealisasikan integrasi tersebut. Sebab, jika DKI hanya mengundang satu pemilik Metromini, maka pemilik lainnya akan protes. (Baca: Ahok Tak Akan Usaha Gaet Metromini Gabung ke Transjakarta, Apa Alasannya?)
Basuki sendiri telah bertemu dengan tiga pemilik Metromini sejak tahun 2014 lalu dan menyampaikan penawarannya tersebut.
"Kalau kamu enggak ada duit, enggak usah mengaku-ngaku pengurus lah. Pemilik bus akan kami bantu, kalau mereka tidak pakai sistem rupiah perkilometer, dia enggak bakal mampu kredit beli bus baru. Kalau mau ikuti sistem kami, akan kami bantu dan ini solusi terbaik. Biarin sajalah kalau banyak pengurus marah," kata Ahok, sapaan Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.