Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Ahok Dibuka untuk Umum, Bagaimana Pengamanannya?

Kompas.com - 09/09/2015, 18:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, sistem pengamanan yang ada Balai Kota setiap akhir pekan akan menjamin lokasi itu aman dari gangguan orang-orang yang tidak diinginkan.

Meskipun demikian, ia memastikan sistem pengamanan yang ada tidak akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

"Kita pastikan pengamanan yang ada tidak akan mengganggu kenyamanan pengunjung," kata Agustino di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Agustino menyampaikan hal itu terkait dimulainya program wisata Balai Kota DKI Jakarta pada Sabtu (12/9/2015) pekan ini.

Dengan adanya program ini, masyarakat akan bebas untuk berkunjung ke tempat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkantor ini. [Baca: Apa Saja yang Bisa Dilihat di Kantor Ahok?]

Menurut Agustino, sistem pengamanan yang nantinya diterapkan meliputi pemasangan metal detector di tiga titik, masing-masing di akses masuk dari Jalan Kebon Sirih, akses masuk dari Jalan Medan Merdeka Selatan, dan akses masuk gedung utama Balai Kota.

"Semua masyarakat nantinya harus melewati metal detector ini," ujar Agustino.

Agustino mengatakan, selama digelarnya program wisata Balai Kota ini, akan ada 40 personel Satuan Polisi Pamong Praja yang akan disebar ke sejumlah titik. [Baca: Akhir Pekan Ini, Kantor Ahok Resmi Dibuka untuk Umum]

"Setiap akhir pekan akan ada tambahan pengamanan dari unsur Satpol PP, tetapi tidak dengan Pamdal karena Pamdal jumlahnya akan tetap seperti biasa. Selama ini, setiap pekan juga mereka memang rutin berjaga," ucap Agustino.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com