Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Untungnya Pemprov DKI Buka Balai Kota untuk Umum?

Kompas.com - 11/09/2015, 10:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI memutuskan membuka Balai Kota untuk umum pada akhir pekan. Kepala Biro Umum DKI Agustino Darmawan mengatakan, program ini memberi keuntungan bagi Pemerintah Provinsi DKI meskipun dalam pelaksanaannya warga tidak dikenakan biaya ketika masuk ke dalam Balai Kota.

Sebagai contoh, salah satu ruang yang juga menjadi lokasi wisata adalah ruang pertunjukan Jakarta Smart City. Di sana, masyarakat bisa melihat-lihat apa saja laporan dari warga yang ditampung Pemprov DKI.

"Pasti mereka nanti juga akan kasih input balik ke kita, seperti kasih informasi kalau di lingkungan ini jalannya rusak. Atau informasi apa pun yang ada di wilayahnya. Nah, kita jadi tahu dan bisa segera mengeksekusi," ujar Agustino ketika dihubungi, Jumat (11/9/2015).

Dengan demikian, ada jembatan penghubung antara Pemprov DKI dan masyarakat umum. Laporan masyarakat tidak hanya ditampung dalam sebuah aplikasi, tetapi juga bisa didengar langsung ketika mereka berwisata di Balai Kota.

Agus juga mengatakan akan ada beberapa staf SKPD yang bersiaga untuk memberi informasi kepada masyarakat. Manfaat lain yang didapatkan Pemprov, masyarakat menjadi tahu seperti apa tempat bekerja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat, dan para PNS DKI.

Dengan memahami seluk-beluk Balai Kota, masyarakat diharapkan menyadari bahwa di tempat itulah PNS bekerja untuk masyarakat. "Masyarakat jadi tahu kinerja kita. Jadi tahu semua bahwa selama ini bukan pemerintah yang salah. Pemerintah tidak pernah salah, yang salah itu oknum," ujar Agustino.

"Nanti ke depannya kita juga ingin anggaran dibuka, jadi supaya benar-benar transparan," ujar dia.

Untuk diketahui, Balai Kota dapat dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB untuk kunjungan di area dalam ruangan dan pukul 10.00 hingga 20.00 WIB untuk area luar.

Di luar ruangan, pengunjung bisa menikmati aneka kuliner dan ada juga pertunjukan musik. Selain itu, lanjut dia, para pengunjung juga dapat membeli berbagai jenis buah tangan dan kerajinan khas Jakarta di stan milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta yang terletak di Gedung Blok G Balai Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com