Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Tzu Chi Center Protes, Parkir Lima Menit Bayar Rp 10.000

Kompas.com - 14/09/2015, 14:18 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik akun Kompasiana bernama Asaaro Lahagu memuat artikel tentang mahalnya tarif parkir kendaraan di Tzu Chi Center, Jakarta Utara. Di dalam tulisannya, Asaaro menyertakan foto tanda bukti pembayaran yang tertulis parkir mobil lima menit seharga Rp 10.000.

"Di pintu masuk basement, tertera tarif parkir satu jam Rp 3.000 dan untuk jam berikutnya adalah Rp 2.000. Namun betapa kagetnya saya ketika petugas di pintu keluar, mengatakan bahwa uang parkir Rp 10.000. Saya cek struk parkir di situ tertera lamanya parkir saya 5 menit," demikian tulis Asaaro.

Asaaro menuturkan, dia sudah melayangkan komplain kepada petugas parkir di sana namun tidak ditanggapi dengan baik.

Saat itu, Asaaro tengah mengantar anaknya untuk hadir di acara open house SMP Tzu Chi. Dia menganggap, tidak seharusnya tempat yang bergerak di bidang pendidikan mematok harga parkir semahal itu.

Secara terpisah, Kompas.com mengumpulkan keterangan dari beberapa pegawai yang bekerja di Tzu Chi, tepatnya di Daai TV.

Menurut salah satu pegawai, MC (24), saat ada acara atau event di Tzu Chi, pengelola akan menerapkan tarif parkir flat. Sehingga, mau sebentar atau lama, kendaraan yang parkir akan dikenakan tarif yang sama.

"Kalau kata teman saya, hitung-hitungannya memang segitu. Kalau lagi event, tarif flat. Rp 10.000 memang. Tetapi kalau hari biasa hitungannya per jam," tutur MC.

Karyawan lainnya, CH (23), menuturkan ada ketentuan bagi pemilik kendaraan yang hanya akan menurunkan penumpang, yaitu tidak dikenakan tarif parkir untuk batasan waktu tertentu.

"Biasanya 15 menit pertama itu masih gratis. Buat sepeda motor saja maksimal seharian cuma Rp 10.000," ujar CH.

Kompas.com juga telah menghubungi pihak Yayasan Tzu Chi di call center 021-50559999 untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Namun, operator menyebutkan tidak bisa memberi keterangan sama sekali.

"Nanti sore saja telepon lagi, nanti ngomong sama Bu Rosa," sebut operator perempuan tersebut sembari menutup telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com