Hal itu dialami Jubair saat mengunjungi tempat tersebut, Minggu (30/8/2015). Dia menuturkan kejadian berawal saat ia bersama istri dan anaknya mengunjungi Monas pada pagi tadi. Kunjungan dilakukan dalam rangka mengisi waktu luang di akhir pekan.
"Kami masuk jam 08.00," ujar dia kepada Kompas.com. Setelah selama sekitar lima jam menjelajahi kawasan Monas, Jubair dan keluarganya kemudian memutuskan untuk pulang.
Setelah keluar dari Monas, mereka pun mengambil motor di parkiran. Saat akan keluar dari parkiran, Jubair menyebut terdapat antrian sepeda motor yang cukup panjang di pintu loket keluar.
Di saat mengantri itu, Jubair memperhatikan ada beberapa pengendara motor yang protes. Begitu gilirannya membayar, dia terkaget-kaget karena biaya parkir yang harus dibayarkannya mencapai Rp 19.000. Saat itu, ia sempat mengajukan keberatan terhadap biaya yang ia nilai tidak wajar itu kepada petugas loket.
"Tapi petugasnya bilang udah ketentuan. Dia bilang harganya emang segitu sambil nunjukin biaya yang tertulis di karcis," ucap Jubair.
Meski keberatan, Jubair enggan berlama-lama berada di loket. Sebab, masih banyak orang lain yang berada di belakangnya untuk menunggu giliran membayar. Dengan terpaksa, ia membayar biaya Rp 19.000 itu.
Setelah membayar dan meninggalkan kawasan parkir, Jubair mengecek ulang karcis yang diterimanya itu. Alangkah terkejutnya dia saat mengetahui pada karcis yang ia terima tertera tulisan diperuntukan untuk sedan atau minibus.
Ia menduga hal itu dilakukan secara sengaja oleh petugas saat di pintu masuk. Sebab, ia menilai tidak mungkin terjadi kesalahan saat jalur masuk dan keluar antara motor dan mobil terpisah.
"Banyak lagi yang kayak gitu, bukan cuma saya. Paling itu disengaja. Mereka memanfaatkan orang yang jarang mengecek karcis parkir," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini tarif yang dikenakan terhadap pengguna sepeda motor yang parkir di Monas adalah Rp 2.000 per jam. Sementara untuk kendaraan roda empat sekelas sedan atau minibus mencapai Rp 4.000 per jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.