Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Fortuner dengan "Airbag" Tak Mengembang Harapkan Keadilan

Kompas.com - 15/09/2015, 09:22 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hartono alias Toni (45) berharap bisa menang dalam sidang putusan gugatan terhadap PT Toyota Astra Motor (TAM) sebesar Rp 11 miliar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (15/9/2015) siang. Meski demikian, dia sadar jika sedang berhadapan dengan perusahaan besar.

"Ya, harapannya keadilan ditegakkan, Mas, karena kita melawan gajah. Kalau secara nyata dan riil, kita yakin menang. Akan tetapi kalau melihat isi dunia ini, bisa jadi mereka (TAM) dimenangkan. Mas, tahu kan arti menang dan dimenangkan," kata Toni kepada Kompas.com, Selasa.

Menurut Toni, jika melihat materi persidangan sebelumnya, pihak TAM banyak menghadirkan saksi yang memberikan keterangan tidak masuk akal.

"Mereka argumen kalau tabrakan terjadi dari samping. Namun, majelis hakim, termasuk saksi-saksi, sudah lihat barang buktinya. Itu aja sih," katanya.

Meski demikian, Toni juga telah menyiapkan upaya banding jika nanti hakim dalam hasil putusan persidangan tidak memenangkan gugatannya.

"Upaya tetap kami lakukan, apa pun itu. Kalau hasilnya kami kalah, kami pasti banding. Hukum dan keadilan bukan milik mereka (TAM), tetapi milik rakyat Indonesia. Mereka itu perusahaan milik asing yang mayoritas sahamnya Jepang," ucapnya.

Sementara itu, kuasa hukum TAM, Dedy Kurniadi, menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara terkait hasil persidangan nanti. Dedy menilai, semua saksi yang dihadirkan penggugat dan tergugat akan membuktikan siapa yang akan memenangkan sidang gugatan tersebut.

"Saya yakin, majelis hakim punya keputusan yang terbaik, sesuai dengan fakta persidangan yang ada," ujarnya.

Selasa lalu, majelis hakim PN Jakarta Utara menunda putusan sidang lanjutan gugatan terhadap PT TAM sebesar Rp 11 miliar. Ketua Majelis Hakim Tenri Muslinda mengatakan, penundaan dilakukan karena pihaknya belum siap dengan surat putusan.

PT TAM digugat Toni dengan nomor perkara 534/Pdt.G/2014/Pn.Jkt.Ut tertanggal 29 Desember 2014. Dalam perkara tersebut, Toni menggugat PT TAM sebesar Rp 11 miliar melalui PN Jakarta Utara. Sebab, airbag mobil Toyota Fortuner bernopol B 1491 BJJ miliknya tidak berfungsi saat mengalami kecelakaan pada 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com