Dia sama sekali tidak menjawab satu pun pertanyaan yang ditanyakan wartawan selama konferensi pers berlangsung. Bahkan, seusai konferensi pers berlangsung, tak ada senyum yang mengembang dari bibir Heni.
Di lobi Mapolres Jakarta Selatan, Heni sempat bertemu dengan Kepala Suku Dinas Wilayah I Pendidikan Jakarta Selatan Nasrudin. "Sekali lagi, saya mohon maaf ya, Pak," kata Heni lirih seraya menunduk menyalami Nasrudin.
Setelah itu, ia lebih memilih berjalan cepat menghindari wartawan. Heni menyerahkan semua perkara kepada pihak kepolisian.
"Saya serahkan semuanya kepada hukum. Tadi sudah diterangkan semuanya oleh Pak Kapolres, sudah jelas," kata Heni menutup pembicaraan sambil terus mencari motor di parkiran Mapolres.
Rencananya, Dinas Pendidikan DKI akan memanggil semua pihak, di antaranya pihak sekolah dan orangtua siswa, terkait tewasnya NA, di kantor Dinas Pendidikan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015) mendatang. [Baca: Siswa SD Dipukul Teman hingga Tewas, Dinas Pendidikan Panggil Kepsek dan Guru]
Perkelahian antara NA dan R terjadi ketika sebuah perusahaan makanan ringan menyelenggarakan lomba mewarnai di sekolah tersebut. [Baca: Kronologi Tewasnya Siswa SD akibat Dipukul Teman Sekolah]
R diduga memukul di dada dan menendang kepala NA hingga korban terjatuh dan mengalami luka kepala bagian belakang dan dada. [Baca: Kasus Kekerasan di Sekolah, KPAI Sebut Guru Kerap Abaikan Ejekan Antarsiswa]
NA sempat dibawa ke Puskesmas Kebayoran Lama dalam keadaan sadar. NA kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati. Namun, sekitar pukul 18.00, NA meninggal di RS Fatmawati. NA telah dimakamkan pada Sabtu siang ini di TPU Bungur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.