Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Wisata Balai Kota Minggu Ini...

Kompas.com - 27/09/2015, 14:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada pemandangan berbeda dari Wisata Balai Kota, Minggu (27/9/2015) ini. Jumlah warga yang berkunjung untuk melihat-lihat kantor Gubernur DKI tersebut tidak banyak.

Antrean panjang mengular hingga air mancur seperti yang terjadi pada hari pertama pembukaan dan pekan-pekan sebelumnya kini tak terlihat lagi. Tak ada antrean panjang, dan warga bisa langsung masuk ke dalam Balai Kota. 

Suasana Balai Kota, mulai dari halaman, pendapa, ruang tamu, ruang rapat pimpinan, Balairung, Balai Agung, hingga kios pedagang kaki lima (PKL) terlihat lengang.

Staf pengamanan dalam (pamdal) yang berjaga di pendapa Balai Kota pun terlihat tidak berjaga ekstra seperti biasanya. Perpustakaan keliling, mobil pelayanan STNK keliling, dan mobil training dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI juga sepi peminat. 

Para pemandu wisata juga tidak bekerja ekstra mengatur pengunjung. Biasanya seorang pemandu wisata membawa hingga puluhan pengunjung. Namun, hari ini mereka hanya memandu 6 pengunjung.

Bioskop Balai Kota yang menampilkan film Si Jago Merah juga terlihat kurang menarik minat warga. Kursi-kursi di depan panggung hiburan musik di selasar Balai Kota juga terlihat banyak yang kosong. 

Hingga pukul 13.15, baru sekitar 270 pengunjung yang berwisata di Balai Kota. Padahal, berdasarkan info dari pegawai yang bertugas, biasanya sudah lebih dari 600 warga yang mengunjungi Balai Kota saat siang hari.

Salah seorang warga asal Bekasi, Rosa (26), menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI lebih menyosialisasikan adanya Wisata Balai Kota. Selain itu, ia juga mengimbau agar hiburan panggung musik tidak diletakkan di selasar Balai Kota, tetapi di halaman Balai Kota.

"Jadi, orang-orang yang ada di luar atau lagi nunggu bus di halte tahu kalau ada Wisata Balai Kota. Jadi kan ada keramaian, dan hidup suasananya. Kalau di samping kan sepi," kata Rosa di Balai Kota. 

Selain itu, ia menyarankan penyediaan tempat khusus mainan anak-anak, seperti perosotan dan kolam bola.

"Anak-anak juga enggak bosan kan ke sini. Kalau bisa jangan cuma dapat foto-foto di kursi sama meja aja gitu. Saya lihat, hiburannya yang kurang," kata ibu dua anak tersebut. 

Lukman (32), warga Pondok Gede, Jakarta Timur, mengimbau Pemprov DKI untuk memasang spanduk atau papan pemberitahuan adanya Wisata Balai Kota di depan gedung tersebut. Kemudian, dia melanjutkan, hiburan bagi warga harus ditambah dan terus diperbarui.

"Saya juga tahu Wisata Balai Kota dari tetangga saya. Dia bilang, 'Ya gitu-gitu aja Balai Kota.' Ya tetapi saya penasaran juga ya, akhirnya ke sini, dan iya juga sih, cuma 10 menit saja palingan lihat-lihat Balai Kota. Bener ternyata, gitu-gitu aja ya. Banyak ruangan yang ditutup juga," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com