Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Final, Anggaran dan Lokasi Kunker ke Luar Negeri DPRD untuk Tahun 2016

Kompas.com - 07/10/2015, 14:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Keuangan Kesekretariatan Dewan DKI Dame Aritonang menegaskan bahwa belum ada keputusan final mengenai besar anggaran dan lokasi kunjungan kerja luar negeri yang akan dilakukan anggota Dewan pada 2016 mendatang. Termasuk, rencana kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda.

"Untuk tahun 2016 anggarannya belum ditentukan sih pastinya, nanti kita akan koordinasi. Kita kan coba merencanakan tahun depan itu ke enam negara. Tetapi ditentukan setelah pembahasan dengan Dewan," ujar Dame di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (7/10/2015).

Dame mengatakan, dari Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri biasanya memberikan daftar 21 negara sister city DKI yang bisa dikunjungi anggota Dewan.

Setelah itu, anggota Dewan baru menentukan negara mana yang mereka pilih untuk dikunjungi. Biasanya, ada empat sampai enam negara yang dipilih.

Dame mengatakan bisa saja Komisi D pergi berkunjung ke Rotterdam, Belanda tahun depan seperti yang mereka inginkan.

Akan tetapi, penentuan lokasi itu sampai saat ini belum final karena pembahasan RAPBD DKI 2016 juga belum rampung. (Baca: DPRD DKI Yakin Kejadian "Numpang Kencing" Tak Terulang di Rotterdam)

Dame mengomentari soal rancangan kegiatan (RK) Kesekretariatan Dewan 2016 yang tersebar dan dikutip berbagai media.

Isinya mengenai jumlah anggaran kunker luar negeri sebesar Rp 1,120 miliar dan juga rincian lokasinya. Menurut Dame, RK tersebut bukanlah RK final.

"RK itu tuh dipakai saat rapat pembahasan dengan alat kelengkapan Dewan. Itu baru rancangan. Belum keluar RK finalnya, itu masih rancangannya saja. Masih berubah-ubah," ujar Dame.

Dame juga menjelaskan prediksi realisasi kunker luar negeri selama ini. Dame mengatakan pelaksanaan kunjungan kerja luar negeri sangat tergantung pada volume pekerjaan anggota Dewan.

Pada tahun 2014, anggota Dewan hanya merealisasikan satu kunker luar negeri dari empat kunker yang direncanakan. Pada tahun 2015, malah belum satu kalipun.

"Jadi belum tentu semua terealisasikan. Semua kan tergantung volume pekerjaan. Kalau bisa dilaksanakan tapi kalau engga, ya engga usah," ujar dia.

Sebagai informasi, usulan kunjungan ke Rotterdam merupakan bagian dari rencana kerja Komisi D. Kunjungan dilakukan untuk menindaklanjuti kunjungan yang telah dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke kota tersebut.

Anggota Komisi D, Prabowo Soenirman, menilai, badan legislatif perlu menindaklanjuti kerja yang telah dilakukan badan eksekutif sebagai bagian dari pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com