Anggota Komisi D Prabowo Soenirman mengatakan pihaknya telah meminta Kesekretariatan DPRD untuk mengkomunikasikan rencana tersebut ke pihak-pihak yang bersangkutan. Tujuannya, agar kejadian "numpang kencing" seperti saat mereka mengadakan kunjungan ke Bali beberapa waktu lalu tak terulang lagi.
"Supaya sinkron, dari jauh-jauh hari sudah dikomunikasikan agar tidak terjadi lagi (seperti di Bali). Kita minta Sekwan lakukan itu," kata Prabowo saat dihubungi, Rabu (7/10/2015). [Baca: Rencana ke Rotterdam, DPRD DKI Ingin Temui Pihak yang Ditemui Ahok]
Selain telah mengkomunikasikan rencana kunjungan ke pihak-pihak yang akan dikunjungi, Prabowo juga mengatakan pihaknya siap memberikan pertanggungjawaban terkait kunjungan tersebut. Caranya, dengan melaporkan jadwal kegiatan secara terperinci.
"Kita minta Sekwan yang mencatat itu dan membuat laporan secara kolektif. Nanti kita baca dan laporkan," ujar dia.
Sebagai informasi, kejadian seperti di Bali yang dimaksud adalah saat Komisi III DPRD Bali tidak berada di tempat saat Komisi D DPRD DKI datang ke kantor mereka dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.
Akibatnya, rombongan Komisi D hanya beberapa menit berada di Gedung DPRD Bali tanpa agenda kegiatan yang berarti. Sebagian bahkan hanya menumpang buang air kecil di toilet yang ada di gedung tersebut.
Seperti diberitakan, Komisi D DPRD DKI mengajukan kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda pada tahun 2016. Kunjungan dilakukan untuk menindaklanjuti kunjungan yang telah dilakukan Ahok ke kota tersebut. [Baca: Ingin Buktikan Ucapan Ahok, DPRD DKI Ajukan Kunjungan ke Rotterdam]
Dewan menilai legislatif perlu menindaklanjuti kerja yang telah dilakukan eksekutif sebagai bagian dari pengawasan.
Dalam kunjungan kerja yang dilakukannya pada 20-23 September lalu, Ahok tercatat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb, Kementerian Pekerjaan Umum Belanda, dan Port of Rotterdam.
Kunjungan dilakukan dalam rangka mempelajari berbagai macam program, seperti reklamasi, penanganan banjir, dan sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk menjadi tenaga listrik dan air bersih bagi warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.