Basuki tak memungkiri bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memang menganggarkan untuk kunker serta penguatan hubungan sister city. Bahkan, Basuki berceletuk rencana kunker Komisi D ke Belanda untuk studi banding wisata prostitusi di Amsterdam, Red Light District.
"Mungkin mereka (DPRD) mau lihat Red Light District buat studi banding, ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.
Secara pribadi, lanjut Basuki, rencana kunjungan kerja ke Rotterdam tidak perlu dilakukan. Sebab, Basuki sendiri telah menulis segala kegiatan serta hasil kunjungannya ke Rotterdam di blog pribadinya, ahok.org.
"Kalau mau tanya sama orang Belanda-nya, tinggal kirim e-mail. Saya sudah tulis juga (di blog), masak aku mau bohongin warga Indonesia begitu banyak? Ya, tapi itu haknya mereka, kalau mau," kata Basuki.
Sebelumnya, Komisi D DPRD DKI Jakarta mengajukan kunjungan kerja ke Rotterdam pada tahun 2016. Kunjungan dilakukan untuk menindaklanjuti kunjungan yang telah dilakukan Basuki ke kota tersebut. Anggota Komisi D, Prabowo Soenirman, menilai, legislatif perlu menindaklanjuti kerja yang telah dilakukan eksekutif sebagai bagian dari pengawasan.
"Kan kita sudah mendengar dia (Basuki) cerita, kita juga perlu tahu. Apa benar kunjungan yang dilakukan sesuai dengan yang diceritakan," kata Prabowo. Kunjungan kerja itu memerlukan persetujuan Kementerian Dalam Negeri terlebih dahulu.