Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Banyak Gedung Lama Tak Punya Pemadam yang Sesuai Standar

Kompas.com - 15/10/2015, 15:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengomentari kebakaran yang terjadi di Gedung Sarinah siang ini, Kamis (15/10/2015). Ahok (sapaan Basuki) mengatakan, kemungkinan Gedung Sarinah tidak memiliki sprinkle serta alat pemadam api yang sesuai dengan standar.

Ahok mengatakan, banyak gedung lama di Jakarta yang tidak memiliki alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan standar. Bahkan, Gedung Balai Kota DKI sendiri belum tentu lolos untuk mendapatkan sertifikat kelayakan.

"Waktu kantor Kosgoro terbakar, kita temukan gedungnya itu sudah tidak sesuai pemadamannya. Kita sudah cek ini (Balai Kota DKI) saja sudah tidak sesuai loh. Kalau sampai ini kebakaran, bisa-bisa (sprinkle) enggak berfungsi baik. Mungkin Sarinah juga begitu, itu gedung lama kan," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (15/10/2015).

Ahok pun meminta Kepala Dinas Damkar DKI Subejo untuk tegas memeriksa pemadam kebakaran yang ada di gedung-gedung. Ahok juga mengatakan, dia sedang mempertimbangkan untuk membeli pemadam kimia yang menggunakan helikopter.

Sebelumnya, terjadi kebakaran di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Kebakaran itu disebabkan oleh kompor gas di dapur tempat karaoke yang ada di lantai 14. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Menteng Komisaris Dedy Tabrani yang tengah berada di lokasi kebakaran, Kamis siang.

"Diduga yang terbakar kompor gas di Masterpiece, (tempat) karaoke milik Ahmad Dhani," ujar Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com