Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Transjakarta: Saya Tak Merasa Terancam dengan Seleksi, Saya Kuliah di Inggris

Kompas.com - 28/10/2015, 21:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Steve Kosasih tidak merasa khawatir dengan ancaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang akan mengganti direksi Transjakarta. Sebab, dia merasa direksi PT Transjakarta saat ini sudah baik.

"Saya tidak merasa terancam dengan seleksi tersebut. Saya sendiri kan kuliah di Stanford University, Inggris. Direksi Transjakarta sendiri sudah diganti dua kali kan, terakhir direktur keuangan. Sekarang kondisi SDM kita sudah oke," ujar Kosasih di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/10/2015).

Kosasih mengatakan PT Transjakarta telah mendapatkan "warisan" berupa 5.000 tenaga kerja dari ketika Transjakarta masih berbentuk Unit Pelayanan (UP).

Kosasih mengaku telah memberdayakan warisan itu dengan meletakkan mereka di posisi yang sesuai. Dia pun yakin direksinya merupakan direksi yang baik dan memberi banyak kontribusi untuk perusahaan.

Apalagi, bus transjakarta telah mengangkut 100 juta penumpang per tahun. Tarif yang dikenakan pun murah yaitu hanya Rp 3.500 saja. Sebab, PT Transjakarta tidak bergerak di bidang bisnis murni melainkan juga pelayanan.

Atas semua itulah, dia tidak takut sewaktu-waktu akan dicopot Gubernur. "Saya sih tidak pernah takut diganti, karena kerja perusahaan yang saya pimpin itu positif," ujar Kosasih.

Kosasih mengaku terus memperbaiki kinerja perusahaannya. Dia membuktikan itu dengan merekrut orang-orang yang berkualitas.

Dia sedang menyeleksi lulusan Singapura yang berminat bergabung dengan PT Transjakarta. Kosasih juga mengatakan dia menjadi ucapan Basuki sebagai motivasi agar bisa mmberi pelayanan yang lebih baik.

"Bagi kami, masukan dari stakeholder adalah cambuk bagi. Kalau kami gak mau kerja, kami tentu enggak mau bikin aplikasi seperti ini. Jadi saya ingin masukan-masukan yang ada jadi masukan objektif," ujar Kosasih.

Untuk diketahui, aplikasi yang dimaksud oleh Kosasih adalah aplikasi Go-Busway dan Qlue Transit. Kedua aokikasi tersebut bekerja sama dengan Gojek dan Qlue.

Fungsinya adalah untuk menyampaikan informasi tentang layanan transjakarta. Pernyataan Kosasih disampaikan untuk menjawab ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang mengancam akan mengganti direksi Transjakarta jika kinerja tidak baik.

Sebab, Basuki tidak ingin di-bully masyarakat yang mengeluhkan buruknya pelayanan transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com