Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Terbakarnya Pantograf Serpong-Tanah Abang Masih Diselidiki

Kompas.com - 03/11/2015, 08:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih menyelidiki penyebab terbakarnya pantograf di Stasiun Rawa Buntu, Selasa (3/11/2015) sekitar pukul 05.05 WIB. Belum diketahui penyebab kejadian tersebut.

"Masih diselidiki penyebabnya, apakah dari eksternal atau dari motor penggerak yang ada di keretanya," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa saat dihubungi, Selasa pagi.

Sebelumnya diberitakan, satu rangkaian kereta rel listrik (KRL) Commuter Line relasi Serpong-Tanah Abang mengalami gangguan pantograf di Stasiun Rawa Buntu sekitar pukul 05.05 WIB.

Gangguan tersebut sempat menimbulkan percikan api. Namun, Eva mengatakan, percikan api tidak sampai menyebabkan terbakarnya kereta.

Ia menyebut semua penumpang tidak ada yang terluka. Namun, akibat kejadian tersebut, listrik aliran atas untuk relasi Serpong-Tanah Abang sempat dimatikan selama sekitar 30 menit.

Sementara itu, KRL dengan nomor 1907 dibawa kembali ke Stasiun Serpong.

"Jadi, perjalanannya cuma sampai Rawa Buntu, kemudian dibawa kembali ke Serpong. Saat ini, keretanya masih mengalami perbaikan di Stasiun Serpong," ujar Eva.

Eva mengatakan, setelah KRL dengan nomor 1907 kembali di Stasiun Serpong, perjalanan KRL relasi Serpong-Tanah Abang kembali normal.

Sebab, pada sekitar pukul 05.50, listrik aliran atas untuk relasi tersebut sudah dihidupkan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com