Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Anggota Kelompok yang Diserang di Ciracas Jadi Tersangka, Satu Buron

Kompas.com - 13/11/2015, 16:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus tawuran antar-kelompok di Ciracas, Jakarta Timur, yang menyebabkan satu korban tewas.

Kedua tersangka tersebut berasal dari kelompok Akon dan kelompok Abubu.

Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Yopi Takahena dari kelompok Akon serta Johan Watimena dari kelompok Abubu.

"Kami sudah tetapkan dua tersangka bukan hanya dari yang menyerang, tetapi juga yang diserang," kata Umar di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (13/11/2015).

Meski sebagai pihak yang diserang, Yopi, menurut polisi, tidak dianggap sedang berupaya membela diri. Pasalnya, pemukulan terjadi hingga Yondi Tahapary dari kelompok Akon, yang melakukan penyerangan, tewas. Sementara itu, satu penyerang lainnya terluka parah.

"Jadi beda ya antara membela diri dan juga melakukan penyerangan," ujar Umar. (Baca: Tawuran Kelompok di Ciracas Bikin Warga Ketakutan)

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Nasriadi mengatakan, jajaran polres masih memburu satu pelaku lainnya berinisial CT. Ia diduga terlibat dalam aksi bentrokan berdarah tersebut.

"Dua sudah kami tetapkan sebagai tersangka, tetapi masih ada satu lagi yang masuk DPO (daftar pencarian orang)," ujar Nasriadi.

CT diketahui berasal dari kelompok Akon yang menyerang kelompok Abubu. CT berhasil lolos, sementara rekannya, Yopi, tewas. Adapun satu orang lagi mengalami luka parah.

"Dia kabur setelah menyerang. Sampai sekarang masih kami buru," ujarnya. (Baca: Dua Pelaku Tawuran yang Menewaskan Pemuda di Ciracas Ditangkap)

Sebelumnya, tawuran antar-kelompok pemuda satu daerah asal Indonesia Timur pecah di Jalan Tanah Merdeka 2, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (11/11/2015) malam.

Dalam kejadian ini, satu orang dari salah satu kelompok yang bertikai tersebut tewas. (Baca: Kronologi Tawuran yang Renggut Korban Jiwa di Ciracas Versi Warga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com