Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Polda, Ayah Bayi yang Meninggal di RS Awal Bros Jalani Pemeriksaan

Kompas.com - 18/11/2015, 12:07 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibrahim Blegur, ayah dari Falya Raffani Blegur (1) kembali mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu (18/11/2015) pagi.

Kedatangan Ibrahim dan istrinya untuk memenuhi panggilan Kepolisian terkait laporannya. Ibrahim sebelumnya melaporkan dokter RS Awal Bros berinisial YWA ke Polda Metro Jaya atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan Falya meninggal dunia.

"Hari ini kami memenuhi panggilan ketiga dari polisi. Sepertinya, habis ini, langsung penyidikan terhadap pihak rumah sakit," kata Ibrahim kepada pewarta. (Baca: Keluarga Falya Laporkan Dokter Inisial YWA atas Dugaan Malapraktik )

Sampai saat ini, polisi baru meminta keterangan dari pihak pelapor. Setelah itu, Kepolisian akan memanggil pihak RS Awal Bros dan Pemerintah Kota Bekasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ibrahim juga menyayangkan, sampai hari ini, belum ada penjelasan dari pihak rumah sakit atas kematian Falya.  "Sudah 18 hari, rumah sakit masih begini-begini saja," tutur dia. (Baca: Penjelasan RS Awal Bros soal Keluarga Falya yang Tidak Ditagih Biaya Perawatan)

Awalnya, Falya didiagnosa menderita dehidrasi ringan oleh pihak RS Awal Bros, 28 Oktober 2015. (Baca: Penyidik Yakin Ada Unsur Pidana Dalam Kasus Meninggalnya Falya di RS Awal Bros)

Meskipun disebut sakit, Falya masih terlihat sehat dan ceria. Kondisi Falya mendadak berubah ketika disuntik antibiotik oleh dokter di sana.

Efek yang paling terlihat usai disuntik antibiotik adalah badan dan bibirnya yang membiru. Tubuhnya dingin dan perutnya terlihat membengkak.

Kondisi Falya pun semakin kritis hingga anak kedua dari Ibrahim dan istrinya itu meninggal dunia. (Baca: Meski Sudah Dilaporkan ke Polisi, RS Awal Bros Tetap Pilih Menunggu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com