Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Hasil Memeras Pengusaha Taiwan Diduga Sampai ke Pilkada Sumsel

Kompas.com - 21/11/2015, 22:42 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang hasil memeras pengusaha asal Taiwan, Yuan Ming Hsi sebesar Rp 10 miliar diduga telah digunakan komplotan pelaku untuk berbagai keperluan.

Ada yang digunakan untuk membeli barang hingga sumbangan untuk salah satu kandidat di Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Selatan. Kini polisi tengah mendalaminya.

"Salah satu tersangka mengaku simpatisan pasangan pilkada di Sumsel. Sebagian uang hasil merampas digunakan untuk pemenangan pasangan tersebut. Tapi, ini baru pengakuan mereka, kami masih harus dalami lagi," tutur Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Hadi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (21/11/2015).

Di dalam kasus pemerasan ini, delapan tersangka yang telah ditangkap polisi yaitu Novi (35), Yoga (31), Rizky (23), Aji (29), Deni (36), Minggus (51), Boyke (70), dan Sangaji (39). (Baca: Mengaku Dilecehkan, Perempuan Simpanan Ini Jebak Pengusaha Asal Taiwan Rp 10 M )

Masih ada tiga orang tersangka yang buron, yaitu Metrio, Sandra, dan Robert yang adalah Warga Negara Nigeria. (Baca: Gunakan Seragam Dinas, Oknum Imigrasi Ikut Gerebek dan Peras Pengusaha Taiwan )

Polisi juga mendalami kemungkinan para pelaku disangkakan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

"Polisi masih mengumpulkan barang-barang hasil kejahatan lainnya dalam kasus ini. Untuk tersangka, bisa dipertimbangkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk uang hasil kejahatannya. Kami masih mendalami," kata Eko.

Sementara ini, mereka dikenakan dengan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pemerasan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com