JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai, kualitas guru di Ibukota saat ini telah cukup baik. Walaupun demikian, Djarot mengingatkan para guru tetap memuliakan diri dan profesinya.
Saat ini, kata Djarot, banyak guru yang terjebak pemahaman profesi sebatas memenuhi tuntutan kerja dan meninggalkan nilai guru sebagai pendidik. (Baca: Gustri, Guru yang "Nyambi" Jadi Pemusik "Death Metal")
Padahal, sebagai pendidik, guru mempunyai tugas mulia untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Kalau masalah mutu gitu ya saya sekarang ini lihat mutu guru cukup baik. Tetapi guru itu bukan sebatas buruh, sebagai guru dia juga harus bisa memuliakan dirinya," kata Djarot, Rabu (25/11/2015).
Dalam prakteknya, lanjut Djarot, seorang guru harus berorientasi pada keberhasilan mendidik siswa, bukan pemenuhan kewajiban agar mendapatkan upah. (Baca: Gaji Pas-pasan, Sulit Bagi Guru Punya Rumah Pribadi)
Untuk sukses mendidik, seorang guru juga dinilainya harus melakukan pendekatan dengan hati kepada siswa.
Tidak hanya berpatokan pada prestasi akademis, namun kepribadian siswa pun harus dididik.
"Waktu SD itu saya anak yang tergolong nakal. Tetapi ada guru yang namanya Suyatmirah dengan tulus menyentuh dan membimbing sehingga energi saya tersalurkan pada hal positif," ujar dia.
Djarot bercerita, guru yang biasa dipanggil Bu Yatmi itu selalu mengajaknya bicara saat sedang nakal dan mengarahkannya untuk menyalurkan energi pada hal positif.
Hingga kini, ia pun tidak akan melupakan jasa guru favoritnya itu. (Baca: Kisah Para Guru Makan Bareng Jokowi di Istana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.