JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamanan hari raya Natal dan Tahun Baru 2016 mulai disiapkan. Jelang dua hari perayaan itu, aparat di Jakarta Timur mulai mewaspadai potensi ancaman kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai kerawanan di wilayah masing-masing. Aparat gabungan juga, menurut dia, tengah bersiap mengamankan berlangsungnya dua perayaan itu.
"Pengamanan gabungan akan dilakukan di semua titik yang dianggap rawan. Semua pasukan intelijen juga sudah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Umar seusai rapat pimpinan di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (8/12/2015).
Untuk memperkuat keamanan, Polres Jakarta Timur menurunkan dua pertiga kekuatan personelnya dari total 2.000 personel. Ini belum ditambah unsur aparat lain, seperti TNI, Satpol PP, dan lainnya.
"Khusus dari kepolisian kita siapkan 1.400 personel pasukan. Nantinya, mereka akan bergabung dengan pasukan lain dari TNI, Satpol PP, dan sebagainya," ujar Umar.
Pasukan gabungan itu akan ditempatkan di lokasi keramaian pada Natal dan Tahun Baru. Ini untuk mengantisipasi gangguan keamanan di pusat keramaian.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku memercayakan keamanan kepada aparat berwajib. Meski demikian, jelang hari perayaan itu, ia juga meminta jajaran camat, lurah, untuk berkoordinasi terus dengan tokoh masyarakat.
Ia juga meminta wajib lapor bagi tamu di kompleks lingkungan digalakkan agar keamanan dapat tetap terjaga.
"Saya minta kepada para camat dan lurah juga untuk terus bersinergi dengan tokoh masyarakat dan berlakukan bagi tamu untuk wajib lapor 1 x 24 jam," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.