Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebentar Lagi, Naik Transjabodetabek Hanya Bayar Rp 3.500

Kompas.com - 11/12/2015, 11:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada 22 Desember ini, PT Transportasi Jakarta dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) akan menandatangani kesepakatan kerja sama pengelolaan transjabodetabek.

Dengan kerja sama tersebut, nantinya PPD akan menerima pembayaran rupiah per kilometer seperti yang diterima operator-operator transjakarta.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer akan membuat penumpang transjabodetabek tidak perlu lagi membayar biaya tambahan saat naik dari halte transjakarta.

Saat ini, tarif yang dibayar penumpang transjakarta saat masuk ke halte sebesar Rp 3.500.

"Selama naiknya di dalam busway, cukup bayar sekali pas ketika masuk halte," kata dia saat dihubungi, Jumat (11/12/2015).

Menurut Kosasih, skema pembayaran rupiah per kilometer dengan PPD sama dengan operator-operator transjakarta. Namun, ia masih enggan menyebutkan besarannya.

"Masih kami bicarakan. Belum bisa kami sebutkan sekarang karena kami juga harus menyampaikan laporan ke Gubernur lebih dulu," ucap Kosasih.

Transjabodetabek adalah layanan bus yang terintegrasi dengan transjakarta. Bus-busnya adalah bagian dari pengadaan ribuan bus berstandar bus rapid transit (BRT) yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

Untuk menjalankan layanan transjabodetabek, Kementerian Perhubungan menunjuk Perum PPD sebagai operator.

Sejauh ini, sudah 88 transjabodetabek yang diserahkan ke PPD. Layanannya sudah mencakup empat rute ke kawasan penyangga, meliputi Bekasi, Depok, Ciputat, dan Tangerang.

Tarif yang berlaku untuk layanan transjabodetabek adalah Rp 10.000 untuk rute Bekasi, Depok, dan Tangerang; dan Rp 8.000 untuk Ciputat. Dengan tarif tersebut, penumpang bisa melanjutkan perjalanan naik transjakarta tanpa membayar biaya tambahan.

Namun, ada perbedaan kondisi bagi penumpang yang naik dari kawasan penyangga ke Jakarta dengan yang dari Jakarta ke kawasan penyangga. Bila dari Jakarta, penumpang akan dikenakan biaya Rp 3.500 saat akan masuk ke halte transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com