Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Bus-bus Transjabodetabek Diberikan ke Pemprov DKI

Kompas.com - 08/12/2015, 18:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar Kementerian Perhubungan memberikan alokasi bus transjabodetabek kepada Pemerintah Provinsi DKI. Ahok mengaku sudah menyampaikan usulan tersebut kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

"Kami sudah ngomong, sudah sampaikan ke Pak Jonan, transjabodetabek kasih aja ke DKI. Kasih ke DKI buat operasikan," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Ahok menilai, rencananya itu jauh lebih baik ketimbang proses yang sudah berjalan selama ini. Menurut dia, pemberian bus kepada Pemerintah Provinsi DKI tidak akan mengurangi pelayanan terhadap warga-warga kota penyangga karena ia menyatakan bahwa Pemprov DKI siap menggelontorkan subsidi atau public service obligation (PSO).

Menurut Ahok, dengan PSO, warga kota-kota penyangga yang selama ini menggunakan transjabodetabek akan mendapatkan keringanan tarif. Ia menjanjikan tarif yang lebih murah dari yang ada saat ini.

"Kalau sekarang, orang Tangerang dan Bekasi bayarnya masih mahal. Walaupun pas masuk Jakarta udah enggak bayar, tetapi pulangnya?" ujar Ahok. 

"Kalau dikasih ke kita, nanti yang dari Bekasi yang kerja di Jakarta pergi-pulang bayar cukup Rp 3.500. Kerugiannya siapa yang nanggung? Biaya ini yang namanya PSO. Pemerintah wajib membayar sebagai kewajiban melayani publik," kata dia lagi.

Transjabodetabek adalah bagian dari pengadaan ribuan bus berstandar bus rapid transit (BRT) yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Untuk menjalankan layanan transjabodetabek, Kementerian Perhubungan menunjuk PPD sebagai operator.

Sejauh ini, sudah 88 transjabodetabek yang diserahkan ke PPD. Layanannya sudah melayani empat rute ke kawasan penyangga, meliputi Bekasi, Depok, Ciputat, dan Tangerang.

Tarif yang berlaku adalah Rp 10.000 untuk rute Bekasi, Depok, dan Tangerang; serta Rp 8.000 untuk Ciputat. Dengan tarif tersebut, penumpang bisa melanjutkan perjalanan naik transjakarta tanpa membayar biaya tambahan.

Namun, terdapat perbedaan kondisi antara penumpang yang naik dari kawasan penyangga ke Jakarta dan yang dari Jakarta ke kawasan penyangga. Bila dari Jakarta, penumpang akan dikenakan biaya Rp 3.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com