Desi (23), warga Jalan Rawa Sumur yang bertetangga dengan salah satu pemilik gudang, Pardi, tak menyangka pelaku membuka usaha ilegal tersebut.
Sebab, lanjut Desi, selama dua tahun beroperasi, dua gudang ini tidak nampak mencurigakan. (Baca: Ini Pengakuan Pemilik Ayam Tiren yang Digeledah Polisi di Cakung)
"Mereka juga tertutup sih, enggak pernah buka pintu. Saya saja baru tahu kalau baunya kayak begini pas pintu gudang ini dibuka. Selama ini saya enggak tahu menahu, soalnya ketutup sih," kata Desi kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (14/12/2015).
Selain itu, Desi mengatakan bahwa pekerja di gudang ini terlihat beraktivitas normal. Para pekerja kerap terlihat membawa ayam hidup ke dua gudang ini.
"Tetapi bawanya enggak pakai mobil, pakai motor. Nah, kalau mau keluar lagi suka bawa plastik hitam gitu," ujar Desi.
Desi melanjutkan, karena pagar yang tertutup cukup rapat, warga tak tahu kegiatan apa saja yang terjadi di dalam dua gudang itu.
Hanya saja, Desi kerap melihat pekerja gudang itu membuang jeroan ayam pada malam harinya. (Baca: Pelaku Jual Ayam Tiren ke "Pembeli Khusus" di Pasar Klender)
Bau aroma busuk pun tidak tercium dari kedua gudang itu selama ini. Aroma busuk baru tercium ketika warga menyaksikan polisi membuka gudang. "Cuma kalau bau amis biasa sih ada," sambung Desi.
Meski kegiatan penyimpanan ayam tiren ini tertutup, Desi mengatakan bahwa para pekerja dua gudang ini kerap membeli pulsa yang dijual Desi.
Desi juga mengaku tidak pernah membeli ayam dari gudang tersebut. "Kami sendiri enggak pernah beli di sini. Saya cuma tahu nya ada tukang jamu yang suka beli di sini," ujar Desi.
Sebelumnya, gudang penyimpanan ayam tiren di Jalan Rawa Sumur, Kawasan Industri Pulogadung (KIP) Jakarta Timur, Senin (14/12/2015) digeledah aparat Polsek Cakung. Sementara ini, tiga tersangka telah diamankan petugas.
Di dua gudang ini, diperkirakan puluhan sampai ratusan ekor ayam tiren dikelola para pelaku. Ayam tersebut dibekukan dalam lemari es. (Baca: Gudang "Ayam Tiren" Digeledah, Bau Busuk Menyeruak)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.