Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Janji Tetap Operasikan KRL Kota-Tanjung Priok meskipun Sepi Penumpang

Kompas.com - 21/12/2015, 13:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiyatmoko menjanjikan layanan kereta rel listrik (KRL) commuter line relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok akan terus beroperasi meskipun sepi penumpang.

"Karena ini kan dikasih subsidi," kata Hermanto di Stasiun Jakarta Kota, Senin (21/12/2015). Hal ini disampaikan Hermanto saat disinggung mengenai pernah ditutupnya layanan KRL Jakarta-Tanjung Priok beberapa tahun lalu.

Ketika itu, layanan KRL Jakarta Kota-Tanjung Priok ditutup karena sepi penumpang. Namun, Desember ini, PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) kembali membuka rute tersebut.

Menurut Hermanto, pemerintah memberikan subsidi untuk pengoperasian rute ini dalam bentuk public service obligation (PSO) kepada operator KRL, yakni PT KCJ.

Hermanto yakin PSO akan dapat menutupi biaya operasional yang dikeluarkan oleh PT KCJ.

Layanan KRL commuter line relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok tersebut resmi beroperasi kembali hari ini. (Baca: Enam Perjalanan KRL Tanjung Priok-Jakarta Kota Beroperasi Hari Ini)

Untuk tahap awal, layanan KRL di relasi ini hanya melayani enam perjalanan setiap harinya. Tiga perjalanan merupakan pemberangkatan dari Jakarta Kota, sedangkan tiga perjalanan lainnya dari Tanjung Priok.

"Sambil lihat demand (permintaan). Kalau peminatnya banyak, mungkin bisa saja ditambah. Mudah-mudahan semakin banyak orang yang tahu, semakin banyak yang naik," ujar Hermanto.

Menurut dia, layanan KRL commuter line relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok ini dioperasikan kembali atas dasar usulan para pengguna KRL.

Di samping itu, pengaktifan kembali rute ini merupakan bagian dari rencana PT KAI membuka kembali jalur-jalur rel yang telah mati di seluruh Indonesia. (Baca: Stasiun Tanjung Priok Aktif, Warga Jadi Hemat Ongkos)

"Tujuannya juga untuk mengamankan aset. Kalau tidak dioperasikan nanti orang pada masuk (permukiman liar), kayak di Priok ini dulu kumuh banget," ujar Hermanto.

Layanan KRL commuter line relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok melewati empat stasiun, tetapi hanya tiga stasiun yang digunakan untuk tempat pemberhentian.

Selain Stasiun Jakarta Kota dan Tanjung Priok, satu stasiun lainnya adalah Stasiun Kampung Bandan. (Baca: KRL Kota-Priok Diuji Coba Sebelum Dioperasikan Senin)

Stasiun yang tidak dijadikan tempat pemberhentian adalah Stasiun Ancol. Menurut Hermanto, Stasiun Ancol masih membutuhkan perbaikan terkait panjang peronnya yang belum mampu mengakomodasi KRL dengan formasi delapan kereta.

"Kalau sudah diperbaiki nanti juga akan digunakan," ucap Hermanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com