Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Mengaku Rutin Tes Narkoba Awak Kabin

Kompas.com - 23/12/2015, 20:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur umum Lion Air Edward Sirait mengatakan bahwa maskapai yang dipimpinnya termasuk gencar dalam mencegah penggunaan narkoba oleh awak kabinnya.

Bahkan, menurut dia, Lion Air bekerja sama dengan BNN sejak 2012 untuk melakukan pencegahan ini. (Baca: Pilot yang Ditangkap BNN Masih Pendidikan di Lion Air )

"Pencegahan pertama, kita melakukan penyuluhan terkait dampak narkoba," ujar Edward di Lion Tower, Rabu (23/12/2015).

Selain itu, kata Edward, manajemen Lion secara acak melakukan pemeriksaan darah dan rambut pegawainya.

Ketika ditemukan bukti pemakaian narkoba, maka manajemen akan memecat pegawai tersebut.

Edward juga mengatakan bahwa manajemen Lion sering melakukan inspeksi mendadak atau sidak terhadap awak kabin di bandara-bandara di Indonesia.

Bandaranya juga dipilih secara acak. Di sana, lanjut Edward, manajemen langsung melakukan pengecekan air seni seluruh awak kabin.

"Kemudian kita juga secara random kami periksa di mess awak pesawat. Kita cek melalui urine untuk melihat indikasi penyalahgunaan narkoba. Pihak otoritas bandara juga cek awak pesawat," ujar Edward.

Bahkan, menurut dia, manajemen akan langsung memanggil pegawai yang diketahui menggunakan narkoba. (Baca: Kemenhub Ancam Cabut Izin Pilot Pengguna Narkoba)

Edward mengatakan bahwa tahun ini sebanyak 9000 pegawai Lion telah dites narkoba. Sampai saat ini, kata dia, belum ada pegawai yang terbukti menggunakan narkoba.

"Ketika mereka menolak diperiksa, maka sudah langsung dipecat," ujar Edward.

"Jadi dengan pencegahan ini saya pikir harusnya sudah buat oknum tidak berbuat. Tetapi ternyata masih ada yang berani melakukannya," tambah dia.

Sebelumnya diberitakan, tiga awak sebuah maskapai penerbangan ternama ditangkap dalam razia gabungan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten, TNI, dan Polri di sebuah apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, di kawasan Tangerang, Banten, Sabtu (19/12/2015).

Ketiganya adalah pilot SH yang masih dalam tahap pendidikan di Lion Air, serta pramugari SR dan pramugara MT yang pernah bekerja di Lion Air. (Baca: Pramugari yang Ditangkap BNN Dipecat Lion Air karena Mangkir Bertugas)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com