Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Saya Minta, Ya... Jangan sama Ahok-lah

Kompas.com - 05/01/2016, 13:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Abraham Lunggana baru mengetahui soal rencana pencalonannya sebagai cagub dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai cawagubnya.

Menurut Lulung, hal itu tidak mungkin sebab Ahok (sapaan Basuki) juga tidak ingin menjadi cawagubnya.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta itu juga menolak dipasangkan dengan Ahok.

"Saya apresiasi saja kalau itu memang keputusan partai saya. Tetapi, Pak Ahok enggak mau juga kan," ujar pria yang akrab disapa Lulung ini di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (5/1/2016).

"Saya lebih enggak mau dengan Ahok karena dia masih berproses hukum. Enggak bakal mau saya, konstituen saya pasti menolak," ujarnya. 

Proses hukum yang dimaksud Lulung adalah terkait kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) dan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

Lulung yakin Ahok terlibat dalam kasus tersebut. Dia tidak ingin Ahok yang terlibat kasus hukum menjadi wakilnya.

Selain itu, Lulung mengatakan, pengusungan cagub dari PPP memiliki mekanismenya sendiri. Sebagai Ketua DPW, dia akan mengikuti proses tersebut.

Jika nantinya dia dipercaya untuk menjadi cagub, Lulung mengaku siap menjalaninya, asalkan tidak dipasangkan dengan Ahok.

"Saya lihat saja seperti air mengalir, apa pun prosesnya, saya minta, ya jangan sama Ahok-lah kalau bisa," ujar Lulung.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengaku belum tahu jika Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung pernah diwacanakan "berduet" dengan Ahok dalam Pilkada 2017.

Meski demikian, jika duet itu direalisasikan, menurut Djan, yang pantas menjadi calon gubernur adalah Lulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com