Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosasih Ungkap Hambatan Penuhi Keinginan Ahok

Kompas.com - 07/01/2016, 16:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius Kosasih berharap penggantinya, Budi Kaliwono, tidak lagi mengalami hambatan birokrasi.

Bila tak ada hambatan birokrasi, Kosasih yakin Budi akan mampu merealisasikan target pengadaan 1.000 bus pada tahun ini.

"Kami sudah menyampaikan apa yang menjadi hambatan kami. Tetapi, birokrasi sudah semakin baik. Sudah ada arahan dan penegasan ke SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang ada," kata dia seusai acara serah terima jabatan yang digelar di Kantor PT Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).

Kosasih diganti karena dinilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah gagal dalam melakukan pengadaan 1.000 bus pada tahun 2015.

Beberapa waktu lalu, ia sempat menyebut masalah birokrasi menjadi penyebab gagalnya pengadaan bus.

Hal yang disorotinya adalah tak kunjung cairnya dana penyertaan modal pemerintah (PMP) dan public service obligation (PSO) 2015 sampai dengan akhir tahun lalu. Kosasih mengaku sudah menceritakan hal itu ke Budi.

"Pencairan PMP dan PSO sudah saya sampaikan dan bagaimana mengatasinya. Semoga Pak Budi bisa semakin cepat lagi. Saya yakin Pak Budi the right man in the right time at the right place," ujar dia.

Kewenangan pemberian PSO dan PMP untuk PT Transjakarta diketahui menjadi kewenangan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Dinas Perhubungan dan Transportasi.

Adapun besaran PMP dan PSO untuk PT Transjakarta pada tahun 2015 diketahui mencapai Rp 1 triliun.

Beberapa waktu lalu, Kosasih sempat mengatakan, sejak disahkannya APBD 2015 pada sekitar Mei hingga pertengahan tahun, tidak ada tanda-tanda dari pejabat berwenang di kedua instansi tersebut untuk mempercepat proses pencairan dana PMP untuk PT Transjakarta.

Ia menyebut, keadaan mulai sedikit membaik saat Basuki melakukan perombakan pejabat di semua instansi pada sekitar Juli 2015, tak terkecuali di Dishubtrans dan BPKAD.

Meski menyebut prosesnya menjadi lebih baik, Kosasih mengatakan bahwa pergantian pejabat itu mengharuskan pihaknya memaparkan ulang pengajuan dana tersebut. Menurut dia, pemaparan ulang ini cukup memakan waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com