JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono menyebut hambatan utama dalam pengadaan bus terletak pada cukup lamanya proses perakitan di perusahaan karoseri.
Menurut dia, pembelian bus tidak bisa disamakan dengan pembelian kendaraan pada umumnya.
"Beli bus beda dengan beli pikap. Beli pikap hari ini datang ke show room, langsung dapat. Kalau bus harus menunggu enam bulan. Jadi kalau belinya sekarang, baru bisa mulai bulan Juli. Kalau Mei, baru bisa mulai Desember," kata dia seusai acara serah terima jabatan yang digelar di kantor PT Transjakarta, di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).
Meski demikian, Budi menyatakan akan berusaha untuk memenuhi target mendatangkan minimal 1.000 unit bus baru pada tahun ini.
Ia yakin dapat memenuhi target tersebut. Caranya dengan menggandeng banyak pihak, termasuk perusahaan-perusahaan bus lainnya yang ada di Jakarta.
"Kami akan melibatkan banyak pihak untuk sama-sama membenahi transportasi umum di Ibu Kota," ujar dia. (Baca: Copot Kosasih, Ahok Tunjuk Budi Kaliwono Jadi Dirut PT Transjakarta)
Budi merupakan Direktur Utama PT Transjakarta yang baru. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Antonius Kosasih, yang dinilai Gubernur Basuki Tjahaja Purnama telah gagal dalam melakukan pengadaan bus. Karena itu, Budi dituntut untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.