Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakpus: Kita Tertibkan, Tidak Peduli Siapa Bekingnya!

Kompas.com - 12/01/2016, 14:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyatakan tidak akan pandang bulu dalam upaya menegakan ketertiban di wilayahnya.

Ia menegaskan akan menertibkan berbagai bentuk pelanggaran tanpa mempedulikan siapa pihak yang berada di belakangnya.

Ia melontarkan pernyataan itu menanggapi perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terhadap Camat Tanah Abang Hidayatullah usai penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Baturaja, Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016) malam.

"Kita enggak akan melihat siapa bekingnya. Kalau memang enggak bener akan kita tertibkan. Kita tidak akan menunda penertiban hanya karena ada ini ada itu. Kalau memang tidak benar, kita tertibkan," kata dia di Kantor Camat Tanah Abang, Selasa (12/1/2016).

Meski kasusnya telah diselesaikan secara damai, Mangara berharap ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa. Oleh karena itu, ia berharap setiap aparat pemerintah sadar akan tugasnya masing-masing.

"Kalau sudah damai, selesai persoalan. Tak cuma damai, tapi harus sadar pada tugasnya masing-masing. Saya harapkan ke depannnya semua sadar pada tugasnya masing-masing," ujar dia.

Oknum anggota Paspampres yang melakukan perlakuan tidak menyenangkan terhadap Hidayatullah masing-masing bernama Serda To dan Serda Tu.

Saat berjalannya proses penertiban, keduanya diketahui sempat mendatangi Hidayatullah. Dengan nada membentak, mereka meminta agar proses penertiban tidak dilanjutkan.

Mereka juga melarang aparat Satuan Polisi Pamong Praja membawa barang-barang milik PKL. Setelah sempat adu mulut beberapa menit, keduanya pergi dengan menggunakan sepeda motor.

Meski mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari dua oknum anggota Paspampres, Hidayatullah menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum. Sebab, kata dia, kasusnya sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Ia juga mengaku tidak mengalami luka sedikitpun. Dia menyebut oknum Paspampres itu tidak menendangnya secara langsung, melainkan menendang botol air mineral yang kemudian mengenai dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com