Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terganggu Saat Makan Nasi Goreng Jadi Alasan Anggota Paspampres Bela Diri

Kompas.com - 12/01/2016, 19:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Andika Perkasa menceritakan awal mula bentrokan antara dua anggotanya dan oknum anggota satpol PP yang terjadi pada Senin (11/1/2016) malam.

Saat itu, satu anggota Paspampres, Serda TMA, sedang makan nasi goreng di salah satu gerobak kaki lima depan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

"Tiba-tiba, (oknum) satpol PP langsung mengambil gerobak tersebut, termasuk kursi yang sedang diduduki Serda TMA dan empat pembeli lainnya yang tidak saling kenal," kata Andika melalui keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2016).

Saat itu, Serda TMA mengaku meminta waktu tambahan sedikit untuk menghabiskan makanannya yang sudah dipesan. Namun, Camat Tanah Abang Hidayatullah disebut menolak permintaan Serda TMA dan melontarkan kata-kata kasar kepada Serda TMA.

Mendengar hal itu, Serda TMA beranjak pergi. Malamnya, sekitar pukul 23.30 WIB, Serda TMA dan Serda TP datang ke kantor Hidayatullah dengan tujuan menyampaikan rasa tidak terima karena mereka telah diperlakukan kasar.

Saat Serda TMA dan Serda TP datang, Hidayatullah dan anggota satpol PP terlihat sedang duduk di teras.

"Serda TMA menanyakan kepada Camat mengapa beliau berkata kasar. Sekalipun Camat merespons dengan agak emosi, Serda TMA sama sekali tidak menunjukkan emosi," tutur Andika.

Tidak lama setelah itu, salah satu pedagang yang gerobaknya disita satpol PP menendang kardus berisi botol air mineral di depan kaki Hidayatullah dan berusaha mencekiknya.

Dari pengakuannya, justru Serda TP yang berjarak sekitar tujuh meter dari Hidayatullah berusaha menghentikan pedagang tersebut. Namun, saat Serda TP berhasil memisahkan pedagang dengan Hidayatullah, Serda TP dihalangi anggota satpol PP dan diminta masuk lagi ke kantor Hidayatullah. Di dalam, Serda TP tiba-tiba dipukul di bagian kepala oleh salah satu oknum satpol PP.

"Pada saat itulah, Serda TP balas memukul oknum satpol PP dan mereka yang berusaha memukulinya. Karena terdesak, Serda TP mengeluarkan airsoft gun dan memukulkannya ke salah satu (oknum) satpol PP," ujar Andika.

Sesudahnya, pengeroyokan baru dihentikan oleh Hidayatullah, yang menjelaskan bahwa bukan anggota Paspampres yang menyerangnya. Sampai saat ini, Serda TP dan Serda TMA masih dimintai keterangan oleh staf Intel Paspampres.

Meski tidak memukul, menendang, atau mencekik Hidayatullah, Serda TP dipastikan mendapat hukuman terkait disiplin karena penggunaan airsoft gun saat kejadian berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com