Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri-putri Gus Dur Bangga Jakarta Tidak Tunduk kepada Teroris

Kompas.com - 15/01/2016, 20:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, yaitu Alissa Wahid dan Yenny Wahid, turut serta dalam aksi solidaritas di lokasi ledakan bom, Jalan MH Thamrin, Jumat (15/1/2016).

Secara bergantian, mereka berorasi dan memberi semangat di tengah masyarakat Jakarta.

"Kita berdiri di sini untuk menyatakan bahwa Indonesia bersatu melawan teroris. Kita menyatakan kepada dunia bahwa mereka tidak bisa menundukkan kita. Kita tidak takut!" ujar Yenny.

Yenny mengatakan, masyarakat Indonesia luar biasa kuatnya sehingga tidak bisa ditaklukkan dengan aksi teror. Beberapa warga sipil dan polisi memang mengalami luka-luka akibat teror kemarin. Situasi tengah kota memang sempat kacau dan porak poranda.

Namun, Yenny mengatakan, semua itu telah lewat dan warga sudah bangkit. "Kita berharap Jakarta segera diberi kesembuhan," ujar dia.

Sementara itu, Alissa Wahid juga mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda. Dia bangga bahwa bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa teroris tidak bisa mengalahkan Indonesia.

"Kita sudah tunjukkan ke dunia bahwa Jakarta tidak tunduk pada terorisme. Indonesia sejak dulu adalah tempat para pemberani," ujar Alissa.

Ratusan warga Jakarta tumpah ruah di lokasi ledakan bom, Jalan MH Thamrin. Mereka melakukan aksi solidaritas terkait aksi terorisme yang terjadi di lokasi tersebut.

Pantauan Kompas.com, ratusan warga berbaju putih memulai aksi solidaritas mereka. Mereka mengangkat spanduk bertuliskan #KamiTidakTakut dan membawa bunga.

Tokoh-tokoh masyarakat terlihat di antara kerumunan orang tersebut, di antaranya Romo Magnis, Todung Mulya Lubis, Arswendo Atmowiloto, dan Duta Besar Inggris Moazam Malik.

Mereka semua berorasi secara bergiliran. Tidak lama setelah itu, suporter klub sepak bola Persija Jakarta, yaitu Jakmania, juga bergabung dengan kerumunan. (Baca: Warga, Tokoh Masyarakat, hingga Jakmania Nyatakan Tidak Takut Hadapi Teroris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com