Sebelum menghilang, Nadil menunjukkan perubahan sikap. Ia menjadi pendiam dan tertutup. Pihak keluarga pun menduga, Nadil mempunyai masalah, tetapi enggan menceritakannya kepada keluarga.
Oleh karena itu, keluarga berinisiatif membawa Nadil ke psikiater atau dirukyat. Namun, Nadil menolak saran keluarga tersebut. (Baca: Sebelum Hilang, Mahasiswa UI Ini Menjadi Pendiam dan Tertutup)
"Dia menolak saat mau kami ajak ke psikiater atau ke ustaz untuk dirukyat. Kata dia, 'Enggak usah, saya enggak apa-apa,'" ujar ayah Nadil, Yasin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2016).
Menurut keluarga, sikap Nadil berubah sejak November 2015. "Biasanya, Nadil pasti cerita kalau lagi ada masalah. Cuma, sejak November, dia jadi tertutup," tambah Yasin.
Nadil meninggalkan rumah pada Minggu (10/1/2016) pukul 15.30 dan belum kembali hingga saat ini.
Ketika itu, Nadil pamit kepada keluarganya untuk shalat ashar di mushala dekat rumahnya di perumahan Bekasi Timur Permai, Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Minggu sore, Nadil keluar rumah untuk shalat ashar di mushala dekat rumah. Dia enggak bawa tas, cuma pakai celana jins hitam, berkaus merah marun, dan menggunakan sandal jepit. Dia tidak membawa pengenal, hanya membawa (kartu) ATM," tutur Yasin.
Pihak keluarga telah melaporkan hilangnya Nadil ke Kepolisian Sektor Tambun. Hingga saat, ini pihak kepolisian belum memberikan informasi terkait keberadaannya.