Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Provokator Serang Polisi Bermula dari Rumah Mami Y di Berlan

Kompas.com - 20/01/2016, 13:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — A alias N, perempuan dengan nama panjang AM, ditangkap polisi setelah memprovokasi massa untuk melawan petugas yang sedang menggerebek rumah pengedar narkoba di Jalan Slamet Riyadi, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur.

Ceritanya bermula saat empat anggota Unit Narkoba Polsek Metro Senen berpakaian sipil bersama lima informan menggerebek rumah Mami Y, ibu dari A.

Empat anggota Unit Narkoba Polsek Metro Senen itu adalah Brigadir W, Bripka Taufik, Brigadir PR, dan Iptu Haryadi Prabowo yang memimpin operasi.

Sejak awal, empat polisi dan lima informan ini hendak mencari Mami Y. Mami Y dicari setelah Unit Narkoba Polsek Metro Senen menangkap tersangka kasus narkoba, yang mengaku membeli barang haram itu dari Mami Y.

Oleh karenanya, polisi dan informannya bermaksud menangkap Mami Y.

Sampai di tempat tinggal Mami Y, di rumah petak yang bertingkat dua, polisi mendapati sudah ada tiga pria di lantai bawah, dan dua pria di lantai atas.

Mendadak, dua pria di lantai atas lari dengan cara melompat. Brigadir W yang melihat aksi itu kemudian mengejar.

Dua pelaku yang kabur itu berhasil ditangkap. Namun, sekembalinya ke rumah Mami Y, Brigadir W melihat rumah sudah penuh dengan massa bersenjata tajam dan bambu.

Salah satu anak Mami Y, A alias N, menanyakan surat tugas Unit Narkoba Polsek Metro Senen ini.

"Salah seorang anak Mami Y itu menanyakan mana surat tugas anggota. Ditunjukilah sama anggota, surat tugasnya. Namun, anak Mami Y itu bilang, 'Wah, tidak sah ini, bukan polisi, surat perintahnya kedaluwarsa," kata Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2016).

A kemudian memprovokasi massa untuk menyerang anggota. Massa yang sudah ada di sekitar rumah Mami Y kemudian mengeroyok dengan senjata tajam dan bambu.

Husaimah mengatakan, Brigadir W kemudian menyelamatkan diri. Empat informan lain disebutkan selamat.

Namun, Bripka Taufik dan seorang informan berinisial J menceburkan diri ke Sungai Ciliwung yang berada persis di belakang rumah.

"Sementara itu, Iptu Haryadi yang berada di luar ini yang dianiaya massa," ujar Husaimah.

Husaimah mengatakan, saat ini enam orang telah ditangkap, termasuk Mami Y dan anaknya, A.

Polisi telah menetapkan A sebagai tersangka yang menghasut untuk menyerang polisi. Sisanya masih saksi. Sementara itu, jumlah pelaku utama penyerangan petugas yang diburu berjumlah 12 orang.

Polisi meyakini, mereka berasal dari kawasan Berlan. Kasus tersebut masih ditangani Polres Metro Jakarta Timur.

Kompas TV Polisi Dianiaya Warga di Kampung Berland

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com