Penarikan buku TK yang meresahkan itu sudah dilakukan pada November 2015 lalu dan dipastikan tidak ada lagi buku seperti itu yang dipakai di 385 TK, PAUD, dan kelompok bermain di Depok.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendididikan Depok, Dadang Supriatna, kepada Warta Kota, Kamis (21/1/2016).
Menurut Dadang, buku TK itu hanya ditemukan di satu TK di Depok, yakni di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, di Cilodong, Depok, Jawa Barat.
"Sudah kita tarik sejak November 2015 lalu. Jumlahnya 175 buku dalam 35 jilid untuk 35 siswa TK di sana. Satu jilid ada lima buku sehingga totalnya ada 175 buku," kata Dadang.
Menurut Dadang, buku yang dianggap berbau radikal itu bukanlah buku wajib, melainkan buku tambahan yang sifatnya inisiatif TK tersebut.
"Kami pastikan saat ini tidak ada lagi buku seperti itu di Depok. Jika GP Anshor menganggapnya berbau radikal, kami melihatnya ini tidak pantas saja diberikan ke siswa TK. Kami tidak berani bilang kalau buku ini ajarkan paham radikal," kata Dadang.
Dadang menuturkan, buku yang tak pantas bagi siswa TK Itu merupakan buku panduan belajar membaca bagi siswa taman kanak-kanak.
Buku itu merupakan karya Nurani Mustain dan dicetak pertama kali tahun 1999. Buku tersebut sudah 80 kali dicetak pada 2008. Sampai 2015 ini, buku itu sudah mengalami pencetakan sebanyak 167 kali.
"Kami akan terus lakukan pengawasan agar buku seperti ini tidak lagi beredar di Depok," kata Dadang.
Pengawasan, kata Dadang, dilakukan di 385 TK, PAUD, dan kelompok bermain yang ada di wilayah Kota Depok. (Baca: GP Ansor Temukan Radikalisme di Buku TK )
Seperti diberitakan, Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid meminta Kemendikbud untuk menarik sejumlah buku pelajaran TK yang mengajarkan nilai-nilai radikalisme.
Di dalam buku tersebut, terselip kata-kata seperti "bom", "rela mati bela agama", dan lain-lain. (Budi Sam Law Malau)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.