Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desy Ratnasari Diajukan, Kode Frustrasi Parpol Cari Pesaing Ahok...

Kompas.com - 02/02/2016, 09:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Cyrus network, Hasan Nasbi, berpendapat, partai politik sudah mulai kebingungan mencari sosok yang akan bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Hal ini untuk mengomentari rencana Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mengusung Desy Ratnasari dan Eko Patrio.

"Ya bolehlah Eko dan Desy dimunculkan sebagai sebuah usaha. Tetapi, ini artinya sebagian besar partai sudah mulai frustrasi mencari siapa yang bisa jadi lawan seimbang buat Ahok," ujar Hasan ketika dihubungi, Selasa (2/2/2016).

Hasan mengatakan, berdasarkan survei-survei yang ada, nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi nama-nama yang disebut sebanding dengan Ahok.

Menurut Hasan, keadaan itu membuat partai politik harus memutar otak untuk menentukan siapa yang akan mereka calonkan.

Akhirnya, tidak heran kalau nama-nama populer, seperti Desy Ratnasari dan Eko Patrio, dimunculkan terlebih dahulu dengan harapan nama-nama itu mampu menyaingi Ahok.

"Kalau Ahok maju lewat independen, mereka malu dong kalau enggak usung siapa-siapa. Makanya, dari sekarang, mereka harus menyiapkan alternatif yang memiliki popularitas dan kira-kira mudah dikatrol elektabilitasnya," ujar Hasan.

Hasan mengatakan, cara PAN mengusung public figure di pilkada memang berhasil di beberapa tempat. Namun, Hasan tidak yakin hal ini berhasil di Jakarta.

Hasan juga memprediksi calon-calon dengan nama terkenal lain akan bermunculan dari partai politik lain. Semua itu dilakukan demi mendapatkan lawan yang sebanding dengan Ahok.

"Nanti bakal muncul lagi yang aneh-aneh. Mereka cari mantan pejabat yang levelnya nasional dan selevel dengan Ahok atau bisa saja jenderal sekalian," ujar Hasan.

Meski demikian, Hasan mengatakan, popularitas tetap tidak cukup jadi modal pada Pilkada DKI Jakarta. Menurut dia, penduduk Jakarta akan lebih melihat track record calon gubernurnya daripada popularitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com