Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Rekonstruksi, Jessica Juga Tolak Adegan Bertanya ke Pelayan Kafe

Kompas.com - 07/02/2016, 23:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka Jessica Kumala Wongso (27) menolak sejumlah adegan versi polisi dalam rekonstruksi di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Minggu (7/2/2016).

Salah satunya, adegan Jessica berbicara ke pelayan Kafe Olivier setelah Wayan Mirna Salihin (27) mengalami masalah pascameminum kopi.

Dalam rekonstruksi, Jessica diminta berbicara ke pelayan Kafe Olivier soal apa yang bercampur di kopi Mirna. (baca: Pengacara Anggap Adegan Hani dalam Rekonstruksi Tak Memberatkan Jessica)

"Pembicaraan pegawai Olivier itu kan enggak bener itu. Ya itu, yang katanya Jessica bertanya 'apa yang bercampur dalam kopi', orang dia (Jessica) enggak ngomong begitu kok, nah itu," kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo, di Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu malam.

Selain itu, lanjut Yudi, tak ada bukti pelayan tersebut melihat Jessica menaruh racun yang disebut polisi adalah sianida.

"Tidak ada bukti bahwa Jessica melakukan perbuatan menuangkan racun dalam kopi," ujar Yudi. (baca: Jessica Tolak BAP Hasil Penyelidikan, Ini Komentar Krishna Murti)

Yudi mengakui, pihaknya memang menolak beberapa adegan yang dianggap tidak sesuai dengan versi kliennya.

Jessica diminta mengikuti adegan yang menurut penyidik sesuai rekaman CCTV. Pihaknya menolak karena polisi tidak memperlihatkan rekaman CCTV. (baca: Pengacara Jessica: Polisi Suruh Ikut Adegan di CCTV yang Nggak Kita Lihat)

"Ya, yang enggak sesuai kita tolak," ujar Yudi.

Kabiddokkes Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak sebelumnya mengindikasi, senyawa kimia yang tercampur di dalam kopi Mirna berjenis hidrogen sianida. (baca: Racun dalam Kopi yang Diminum Mirna Terindikasi Berjenis Hidrogen Sianida)

Menurut pemeriksaan di Puslabfor, pihaknya menemukan senyawa kimia berjenis sianida di dalam kopi dan lambung Wayan Mirna Solihin.

"Bisa hidrogen sianida, bisa natrium sianida. Namun, indikasinya hidrogen sianida," ujar Musyafak kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (2/2/2016).

Mengenai bentuk sianida yang ditemukan dalam kandungan kopi, pihaknya belum mengetahui hal itu secara pasti. (baca: Secangkir Kopi Mirna yang Dicampur Sianida Bisa Membunuh 20-25 Orang)

"Bisa serbuk atau cair karena keduanya larut di dalam air. Jenis serbuk atau cair, kalau sudah ke air, tentu akan larut," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com