Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata ICW soal Penggantian Kepala BPK DKI

Kompas.com - 10/02/2016, 10:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) meyakini pergantian Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta dilatarbelakangi dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan pejabat yang lama, Efdinal.

Pelanggaran kode etik yang dimaksud ICW adalah terkait laporan mereka yang menilai Efdinal sudah menyalahgunakan wewenang atas kepemilikan empat bidang tanah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kopi, Jakarta Timur.

"Meski BPK RI menyatakan pencopotan tidak berkaitan dengan persoalan TPU Pondok Kelapa, namun kami tetap menilai hal itu tidak dilepaskan dari kepentingan Efdinal menjual lahan TPU Pondok Kelapa ke Pemprov DKI Jakarta," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2016).

Febri mengapresiasi penggantian Efdinal. Ia menilai Efdinal pantas diganti karena memiliki konflik kepentingan atas audit BPK untuk pembebasan lahan di TPU Pondok Kelapa.

Menurut Febri, hasil audit tersebut telah melanggar Undang-undang BPK dan kode etik BPK.

"Pertaruhan integritas pemeriksaan BPK atas Pemprov DKI Jakarta dan integritas pemeriksaan BPK sangat tinggi jika Efdinal masih tetap menjadi Kepala BPK Perwakilan DKI Jakarta," ujar dia.

Efdinal digantikan Syamsuddin, yang sebelumnya menempati posisi sebagai Kepala Auditorat V.A Auditorat Keuangan Negara V.

Penggantian  Efdinal ditandai dengan pelantikan Syamsuddin sebagai Kepala BPK RI perwakilan DKI Jakarta di Kantor BPK, Selasa (9/2/2016).

Setelah diganti, Efdinal ditempatkan sebagai pejabat fungsional di Kantor Pusat. Efdinal diketahui sempat dilaporkan ICW ke Mahkamah Kehormatan dan Kode Etik (MKKE) BPK RI pada November lalu.

Ia dilaporkan karena diduga sudah menyalahgunakan wewenang atas kepemilikan empat bidang tanah di TPU Pondok Kopi.

Meski demikian, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri BPK RI Yudi Ramdan menyatakan digantinya Efdinal tidak terkait dengan pelaporan tersebut.

"Tidak dikaitkan dengan laporan ICW. Ini  penyegaran organisasi," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com